27.7 C
Jakarta
spot_img

Ngotot, Trump Selalu Ulangi Janji untuk Ambil Alih Gaza

Artikel Trending

AkhbarInternasionalNgotot, Trump Selalu Ulangi Janji untuk Ambil Alih Gaza
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Gaza – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kembali komitmennya untuk menguasai Gaza. Bersamaan dengan itu, tekanan bagi Israel dan Hamas untuk memperpanjang gencatan senjata yang rapuh terus berdatangan dari pemimpin-pemimpin negara dunia.

Seorang pejabat PBB menyatakan bahwa bencana kelaparan sebagian besar telah terhindari berkat pengiriman lebih dari 12.600 truk bantuan ke Gaza sejak dimulainya gencatan senjata. Namun, ia memperingatkan bahwa ancaman kelaparan bisa kembali jika perjanjian itu tidak diperpanjang. Kepala badan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menekankan bahwa kondisi di Gaza masih mengerikan dan orang-orang masih kelaparan.

Dalam perjalanan menuju Superbowl, Trump berbicara kepada wartawan tentang ketidaksabarannya dengan situasi di Gaza setelah melihat para sandera yang dibebaskan oleh Hamas, yang ia anggap dalam kondisi mengenaskan. Ia berjanji bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza dan mengusulkan pemindahan warga Palestina ke negara-negara lain di Timur Tengah.

Pada hari Minggu, Israel mundur dari koridor Netzarim, memberikan lebih banyak kesempatan bagi orang Palestina untuk kembali ke wilayah utara Gaza yang telah hancur akibat pertempuran. Senada dengan itu, Juru Bicara Hamas, Abdel Latif Al-Qanoua, mengatakan bahwa penarikan ini menunjukkan kemenangan Hamas atas Israel dan menggagalkan upaya Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk mencapai kemenangan total. Penarikan pasukan Israel ini diharapkan akan dilanjutkan dalam tahap selanjutnya dari gencatan senjata yang berlangsung hingga awal Maret.

BACA JUGA  Presiden Turki Tolak Rencana Presiden Trump Terkait Gaza 

Perjanjian gencatan senjata terhambat setelah Trump mengusulkan agar Amerika Serikat menguasai Gaza, sementara Netanyahu memujinya sebagai terobosan yang dapat membawa perdamaian. Proposal tersebut mendapatkan kecaman dari Hamas, negara-negara Arab, dan sekutu-sekutu Amerika Serikat. Banyak negara tetap mendukung pembentukan negara merdeka Palestina, bukan pemindahan paksa warga Palestina ke negara-negara tetangga.

Netanyahu menghadapi tekanan dari sekutu politik kanan ekstrem untuk melanjutkan perang setelah tahap pertama gencatan senjata. Ia juga mendapat desakan dari warga Israel yang menginginkan lebih banyak sandera dibebaskan dan gencatan senjata yang lebih lama setelah melihat kondisi para sandera yang baru dibebaskan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru