Harakatuna.com. Jakarta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Pihaknya mendorong agar kesepakatan ini dilaksanakan segera dan secara komprehensif guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
Pihaknya menerangkan kekejaman Israel telah memakan puluhan ribu nyawa warga Palestina. Hal ini terkonfirmasi dari laporan Kementerian Kesehatan di Gaza yang menyatakan lebih dari 46.000 warga Gaza tewas sejak perang berkecamuk di wilayah itu pada 7 Oktober 2023.
Sugiono mengatakan, angka ini bukan hanya statistik semata, sebab setiap angka adalah nyawa. Menlu RI mendorong solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional.
“Kami harapkan gencatan senjata ini bisa menjadi momentum mendorong perdamaian di Palestina. Saya tegaskan, bahwa perdamaian tersebut hanya dimungkinkan jika Palestina telah merdeka dan berdaulat,” ujarnya lewat X, @Menlu_RI pada Kamis (16/1/2024).
Menlu Sugiono menambahkan, Indonesia siap berkontribusi dalam upaya pemulihan kehidupan masyarakat di Gaza. Baik itu melalui bantuan kemanusiaan, maupun dukungan terhadap UNRWA, badan PBB yang mengurusi bantuan untuk pengungsi Palestina. Sugiono juga menekankan, Indonesia juga siap berkontribusi dalam upaya rekonstruksi Gaza.
Pengumuman gencatan senjata di Gaza disampaikan Perdana Menteri (PM) Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dimulai hari Minggu (19/1/2025). Gencatan senjata melibatkan pertukaran tahanan dan pembebasan sandera. Kesepakatan tersebut, dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS. Semoga gencatan senjata itu untuk mengakhiri konflik selama lebih dari 15 bulan.