Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Amman. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno LP Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Jordania, Ayman Safadi, di Amman, Rabu (4/10/2017).
Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan, banyak negara Islam belum sepenuhnya dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
Retno dan Safadi sama-sama berpandangan, konflik dalam negeri maupun antarsesama negara Islam, selama ini membatasi mereka untuk dapat memajukan umatnya.
Dalam kaitan ini, kedua menlu itu sepakat tentang pentingnya peningkatan kerja sama, baik secara bilateral maupun bersama negara Islam lainnya, untuk memanfaatkan potensi bersama dalam mensejahterakan umat.
Indonesia dan Jordania adalah dua negara di mana Islam, pluralisme dan demokrasi berjalan berdampingan.
“Sebagai negara yang pluralis dan moderat, Jordania, adalah mitra alami dalam menyuarakan Islam Rahmatan Lil’Alamin,” kata Retno kepada Safadi, seperti disampaikan juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir.
Islam rahmatan lil’alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.
Situasi Palestina
Dalam pertemuan itu, kedua menlu juga membahas perkembangan situasi Palestina.
Menlu RI menekankan pentingnya untuk terus menempatkan isu kemerdekaan Palestina dalam agenda utama masyarakat internasional.
Kedua Menlu sepakat bahwa tidak ada solusi lain dalam penyelesaian isu Palestina kecuali solusi dua negara (two states solution).
Secara khusus, Menlu Jordania menyampaikan apresiasi atas komitmen Indonesia dalam memperjuangkan dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Palestina, termasuk kejadian di Mesjid Al’Aqsa baru baru ini.
“Indonesia akan selalu berada bersama Palestina, karena Palestina berada di jantung politik luar negeri Indonesia,” kata Retno kepada Safadi.
