31.1 C
Jakarta
Array

Menilik Ragam Makna Dhalla Dalam Al-Quran

Artikel Trending

Menilik Ragam Makna Dhalla Dalam Al-Quran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Setiap kata dalam bahasa Arab yang berakar dari tiga kata yaitu: dhâd, lâm, dan lâm, mempunyai makna asal hilang dan pergi. Demikian terang Ibnu Faris. Term yang berakar dari dhâd, lâm, dan lâm –sebagaimana data Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam al-Muʻjam al-Mufahras li Alfâzh Al-Qurân– setidaknya dalam Al-Quran disebut sebanyak 195 kali.

Sementara al-Ashfihani menyatakan bahwa kata dhalâl berarti melenceng dari jalan lurus. Oleh karenanya kata dhalla lebih sering diartikan dengan lawan dari hidayah yakni sesat. Baik pergi meninggalkan jalan lurus secara sengaja maupun tidak sengaja, sedikit ataupun banyak. Namun jika demikian –lanjut al-Ashfihani- sah-sah saja penggunaan kata dhalâl dimaknakan dengan ‘kesalahan’. Sebab dalam Al-Quran, selain disandarkan pada orang kafir, kata dhalâl juga dinisbatkan pada para nabi. Meskipun ‘ke-dhalâl-an’ antara keduanya sangat berbeda jauh sekali. Sehingga dhalâl yang disandingkan dengan para nabi tidak diartikan dengan sesat. Akan tetapi bermakna kesalahan. Sebab para nabi juga manusia. Dan setiap manusia tidak bisa bebas dari kesalahan. Para nabi yang dimaksud Al-Quran adalah Nabi Muhammad saw dalam QS al-Dhuha [93]: 7, Nabi Yakub di QS Yusuf [12]: 8 & 95.

Dalam Ishlâh al-Wujûh wa al-Nazhâir, Husain al-Damighani setidaknya mencatat ada delapan makna kata dhalla dan derivasinya dalam al-Quran;

1. Kesesatan

Makna sesat ini banyak sekali dalam Al-Quran. Al-Damighani mencontohkannya dalam QS al-Anʻam [6]: 125, saat Allah akan mempersempit hati orang yang berada pada kesesatan dan seakan-akan ingin terbang ke langit.

2. Lupa

Dhalla dan derivasinya bermakna lupa yang dicontohkan oleh al-Damighani dalam QS al-Baqarah [2]: 282 ketika salah satu dari dua saksi lupa maka diingatkan oleh saksi lainnya. Begitu juga dhalla bermakna lupa pada QS al-Syu’ara [26]: 20.

3. Kesalahan

Bermakna keliru pada QS al-Furqan [25]: 44 & 42, QS al-Aʻraf [7]: 179, QS al-Qalam [68]: 26, QS al-Nisa’ [4]: 176, QS al-Dhuha [193]: 7.

4. Pembatalan

Makna pembatalan ini berkaitan dengan pembatalan amal menjadi sia-sia seperti pada QS Muhammad [47]: 1 & 4 dan QS al-Kahfi [18]: 104

5. Celaka

Makna celaka dan penderitaan ini bisa didaptkan pada QS al-Mulk [67]: 9, QS al-Qamar [54]: 47 dam QS saba’ [34]: 8.

6. Kerugian

Dhalla bermakna rugi ada pada QS Ghafir [40]: 25, QS Yasin [36]: 24, QS Yusuf [12]: 30

7. Menggoda

Arti menggoda di sini untuk hal yang negatif sebagaimana ragam makna dhalla lainnya. Al-Damighani mencontohkannya pada QS al-Nisa’ [4]: 119, QS Yasin [36]: 62, QS al-Shaffaat [37]: 71.

8. Diturunkan

Makna diturunkan atau dilepaskan ini bisa dibaca pada QS al-Nisa’ [4]: 113 dan QS Shad [38]: 26.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru