26.9 C
Jakarta
Array

Selain Bisa Teacherpreneurship, Guru MI Harus Dibekali Ideologi Moderat

Artikel Trending

Selain Bisa Teacherpreneurship, Guru MI Harus Dibekali Ideologi Moderat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Temanggung – Dalam menyambut perkuliahan tahun akademik 2018-2019, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAINU Temanggung menggelar Rapat Kerja dan Sosialisasi Visi Misi di aula MI Ma’arif Asmaul Husna Kemloko, Kranggan, Temanggung, Jumat (10/8/2018).

Dalam kesempatan itu, hadir jajaran dosen PGMI, mahasiswa, guru, siswa-siswi, komite MI Ma’arif Asmaul Husna, tokoh masyarakat dan perangkat desa setempat.

Dalam sambutannya, Kaprodi PGMI STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda mengatakan kurikulum yang diterapkan Prodi PGMI sejak 2017 sudah menerapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). “Sebagai penciri universitas sampai tingkat prodi, kami mengusung visi berat yaitu Aswaja Annahdliyah. Makanya pada visi kami berbunyi ‘Unggul dalam bidang ilmu pendidikan dasar Islam dan teacherprenuership berwawasan Ahl Al-Sunnah Wa Al-Jama’ah Annahdliyah pada tahun 2037’ yang ini menjadi penciri kami sebagai lembaga di bawah naungan NU,” kata dia.

Dijelaskannya pula, mahasiswa yang kuliah di Prodi PGMI tak perlu berkecil hati karena kurikulum saat ini sama. Bahkan, persamaan itu sudah pada tataran teknis berupa gelar yang awalnya S.Pd.I atau Sarjana Pendidikan Islam menjadi S.Pd atau Sarjana Pendidikan. “Sebagai peletak fondasi pertama, baik dalam kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional, calon guru MI atau SD wajib memiliki faham Aswaja Annahdliyah sebagai gerakan kita dalam mengampanyekan ideologi ramah dan moderat, bukan radikal,” beber penulis buku Sing Penting NUlis Terus tersebut.

“PGMI dan PGSD itu sama secara kurikulum. Bahkan kita lebih mendalam karena ada nilai plus pada mata kuliah keagamaannya. Sesuai bidang kajian, PGMI memiliki nilai plus pada materi PAI MI seperti Fikih, Alquran Hadis, Akidah Akhlak, SKI, Bahasa Arab dan lainnya. Di PGMI juga ada materi umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn dan lainnya. Di situlah salah satu keunggulan PGMI dari PGSD,” beber pengurus Bidang Penjaminan Mutu Perkumpulan Dosen PGMI Korwil Jateng-DIY tersebut.

Selain itu, kata dia, di STAINU dikuatkan dalam mata kuliah Aswaja Annahdliyah, Sejarah Perkembangan dan Pemikiran NU dan Islam Nusantara.

Dalam sejarahnya, kata dia, dulu Asosiasi Dosen PGMI kurun 2013-2014 sudah audiensi pada Dirjen Diktis. “Kemudian melakukan audiensi dengan Kemenpan RB untuk penyetaraan PGMI dan PGSD. Jawaban Kemenpan RB bisa, tapi syaratnya harus terakreditasi minimal B,” papar dia.

Kemudian, pada perekrutan CPNS guru SD ada yang sudah menyetarakan. “Seingat saya, yang sudah menyetarakan adalah Kabupaten Banjarnegara, Kota Semarang dan Salatiga. Nah khusus Temanggung, kami ke depan berencana audiensi dengan BKD, Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk penyetaraan,” lanjut dia.

Di Semarang, katanya, saat perekrutan guru Non ASN atau PPPK kemarin sudah menyetarakan. “Jadi di penguman itu formasinya Calon Guru Kelas SD dengan syarat S1 PGSD/PGMI. Ini karena BKD nya sudah paham. Karena yang menentukan syarat dan perekrutan adalah BKD lokal kota atau kabupaten. Sedangkan Kemenpan RB hanya pada menentukan jumlah formasinya,” tukas penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.

Visi kami, kata dia, adalah Unggul dalam Pendidikan Dasar Islam dan Teacherpreneurship berwawasan Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah pada tahun 2037.

Dalam Raker dan Sosialisasi Visi Misi itu, dirangkai dengan Diskusi Prodi dan penandatanganan MoU antara Prodi PGMI dengan MI Ma’arif Asmaul Husna dalam bidang akademik. (Dul).

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru