27.6 C
Jakarta
Array

Menhan: ISIS di ASEAN Ingin Bentuk Negara Islam Nusantara

Artikel Trending

Menhan: ISIS di ASEAN Ingin Bentuk Negara Islam Nusantara
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Nusa Dua. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan ancaman terorisme di ASEAN. Menurutnya, ISIS ingin menjadikan Asean sebagai basis serangan untuk membentuk negara kekuasaannya.

Ryamizard menyampaikan ini kepada delegasi Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand, dalam soft launching ‘Our Eyes’ yang digelar di Nusa Dua, Bali, Kamis (25/1/2018). Ryamizard membeberkan rencana besar ISIS di ASEAN.

“Kelompok ini terus berencana untuk membangun Daulah Islamiyyah Katibah Nusantara yang merupakan aliansi dari divisi Islamic State Asia Timur yang merupakan penggabungan antara Islamic State Phillipines, Islamic State Malaysia dan Islamic State Indonesia di bawah kendali struktur ISIS Pusat yang dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi yang berbasis di Syria dan Irak,” kata Ryamizard dalam sambutannya.

Menurutnya, tindakan teror dan radikalisme yang dilakukan bersifat lintas wilayah, tersebar, dan tertutup. Sehingga, perlu kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan antarnegara Asia Tenggara.

“Dalam penanganannya sangat memerlukan penanganan kolektif dan tindakan bersama-sama melalui kolaborasi kapabilitas dan interaksi antarnegara yang intensif, konstruktif dan konkrit,” ucapnya.

Selain itu, Dia ingin adanya penanganan serius terhadap krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingnya di Rakhine State, Myanmar. Jika masalah itu tidak teratasi, ISIS akan memasukkan ideologinya kepada masyarakat Rohingya.

“Diperlukan langkah konkrit dan penangan bersama di kawasan yang tepat sasaran. Karena bila tidak ditangani dengan baik dan benar, para pengungsi yang rapuh ini, dapat direkrut oleh kelompok ISIS untuk memperkuat jaringannya,” ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, perlu ada kerja sama pertahanan di bidang keamanan. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam Five Eyes (Amerika Serikat, Australia, Canada, New Zealand, dan Inggris).

“Pada Prinsipnya, mekanisme kerja Konsep ini mirip dengan konsep Five Eyes negara barat yang melibatkan unsur kerja sama pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi,” ucapnya.

“Namun Konsep ini adalah murni kerja sama untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan tanpa adanya agenda Politik di dalamnya,” sambung Ryamizard.

Ryamizard berharap kerja sama ini berkembang dan diikuti oleh negara ASEAN lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan ADMM ke-11 pada bulan Oktober 2017 di Clark, Pampanga, Filipina.

“Saya yakin kita akan terus berkomitmen untuk meningkatkan dan memperkuat diplomasi pertahanan yang mendorong nurani dan kegiatan nyata untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan ini,” ucapnya.

Detik.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru