29.3 C
Jakarta
Array

Mengenal Lebih Dekat Surah Al-Taubah (Bagian VI-Habis)

Artikel Trending

Mengenal Lebih Dekat Surah Al-Taubah (Bagian VI-Habis)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Keistimewaan dan manfaat surah

Surah ini menjadi pemisah yang jelas antara umat Islam dan non-Muslim. Barangkali surah ini bisa disebut dengan surah terpenting yang memuat pasukan beriman untuk berperang melawan non-Muslim baik di dalam negeri melawan kaum Munafik dan Musyrikin ataupun di luar negeri melawan Romawi dalam pertempuran Tabūk. Sehingga pemisahan ini mempunyai pengaruh besar berdirinya negara kuat yang berada dibawah pimpinan Nabi Muhammad saw.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ أَخَذَ السَّبْعَ الأُوَلَ فَهُوَ حَبْرٌ »

Orang yang mempelajari hingga menguasai tujuh surah pertama termasuk orang alim. HR. Ahmad

Sebagaimana telah disebutkan surah al-Taubah termasuk tujuh surah pertama jika mengikuti pendapat yang mengatakan bahwa surah al-Anfāl dan surah al-Taubah merupakan satu kesatuan surah yang utuh. Sehingga urutan ketujuh tidak hanya miliki surah al-Anfāl saja tapi juga surah al-Taubah.

Selanjutnya salah satu manfaat membaca penggalan ayat terakhir surah al-Taubah dapat memberikan kecukupan bagi pembacanya, sebagaimana salah satu riwayat dalam sunan Abū Daud dari Abū al-Dardāꞌ;

عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال  : مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى حَسْبِيَ اللهُ لَا إله إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ سَبْعَ مَرَّاتٍ كَفَاهُ اللهُ مَا أَهَمَّهُ صَادِقًا كَانَ بِهَا أَوْ كَاذِبًا .

Orang yang ketika pagi dan sore mengucapkan ḥasbiya Allāh Lā ilāha illā huwa ʻalaihi tawakkaltu wa huwa Rabb al-ʻarsy al-ʻaẓīm sebanyak tujuh kali, Allah akan mencukupkan apa yang ia inginkan baik ia sungguhan ataupun tidak. HR. Abu Dawud

Seorang ulama dari Hadramaut Yaman yang dikenal sebagai penyusun Ratib al-Ḥaddād, al-Ḥabīb ʻAbdullāh bin ʻAlawī al-Ḥaddād, mencamtumkan penggalan ayat surah al-Taubah di atas untuk dibaca tujuh kali dalam wirid yang disusunnya yang bernama wirdullaṭīf. Wirid ini merupakan kumpulan dzikir yang ada riwayatnya Nabi saw dan dianjurkan dibaca di pagi hari dan sore hari.

Masih sama dengan sebelumnya mengenai khasiat membaca salah satu ayat surah al-Taubah. Namun kali ini yang dibaca utuh dan lebih banyak, yakni dua ayat terkahir yang ditemukan sahabat Zaid bin Ṡābit di rumah Khuzaimah al-Anṣārī;

Telah datang pada kalian seorang Rasul dari golongan kalian yang terasa berat baginya penderitaan yang kalian rasakan dan berharap keimanan dan keselamatan bagi kalian serta lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap kaum beriman. Jika mereka berpaling maka katakanlah cukup bagiku Allah tiada Tuhan selain Dia, kepada-Nya aku aku berpasrah dan Dia-lah Tuhan yang Mengatur ‘Arsy yang Agung.

Sebagaimana disebutkan oleh al-Ṣāwī dalam Ḥāsyiyah al-Ṣāwī ʻAlā Tafsīr al-Jalālain (suatu catatan pinggir penjelas Tafsīr al-Jalālain), dua ayat ini mengandung keamanan bagi pembacanya. Orang yang membaca dua ayat ini dan mengulang ayat kedua tujuh kali pada tiap pagi dan sore akan mendapatkan rasa aman dari segala bahaya. Jika Allah swt akan mencabut nyawanya, Allah swt akan melupakan orang itu untuk membacanya.

Al-Nawawi juga menjelaskan salah satu keutamaan membaca penggalan ayat dari surah al-Taubah dapat mengantarkan ke surga.

وروينا في كتاب ابن السني ، عن بريدة رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  ((مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى : رَبِّي اللهُ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لَا إله إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لَا إله إِلَّا اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ ، مَا شَاءَ اللهُ كَانَ ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ ، أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا ، ثُمَّ مَاتَ دَخَلَ الجَنَّةَ))

Siapa yang ketika pagi dan sore hari membaca rabbiy Allāh tawakkaltu ʻalā Allāh Lā ilāha illā huwa ʻalaihi tawakkaltu wa huwa Rabb al-ʻArsy ʻAẓīm wa anna Allāh qad aḥāṭa bikulli syaꞌin ʻilmā kemudian ia meninggal maka ia masuk surga.

عن أبي عطية قال كَتَبَ إِلَيْنَا عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ أَنْ تُعَلِّمُوْا سُوْرَةَ التَّوْبَةِ وَعَلِّمُوْا نِسَاءَكُمْ سُوْرَةَ النُّوْرِ

Abū ʻAṭiyyah bercerita, ʻUmar bin al-Khaṭṭāb pernah menulis surat pada kami yang berisi perintah agar kami mengajarkan surah al-Taubah dan mengajarkan surah al-Nūr pada isteri kami.

Wallahu Aʻlam

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru