Mengembalikan Kodrat Perempuan
Oleh: Hayat*
Dunia perempuan memang selalu menarik dan unik untuk dibicarakan, dibahas, diteliti dan dianalisis. Perempuan memang sejatinya diciptakan dengan sesuatau yang menarik. Segala sesuatunya yang ada pada perempuan adalah mengundang keindahan, kecantikan dan lain sebagainya. Lemah lembut perangainya, manis ucapannya, indah pandangannya, dan halus raganya. Hal itu menjdi kodrat yang sudah disematkan ke dalam diri setiap perempuan. Termasuk di dalamnya adalah kodrat pekerjaannya.
Namun demikian, pada zaman yang semakin modern dan global, pembicaraan perempuan semakin menarik. Terlebih dengan masalah gender dan emasipasinya. Awy A. Qolawun menyingkap hal yang berkaitan dengan perempuan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Banyak perempuan masa kini menyalahi kodratnya yang dianalisis secara cermat. Gus Awy mengkritik konsep gender sudah menjadi realitas kehidupan sekarang. Kritik terhadap emansipasi juga menjadi perbincangan di dalam buku ini.
Emansipasi oleh Gus Awy digambarkan di dalam kehidupan R.A. Kartini. Lihatlah, bagaiana antusiasme dan kehausan R.A. Kartini untuk mengerti agama yang ia anut. Bagaiaman ia ingin megerti dan memahami serta menghayati Surah Al-Fatihah. (hlm. 51). Emansipasi untuk meningkatkan kualitas diri perempuan dengan memperdalam ilmu agama dan pengetahuannya agar menjadi perempuan yang berkualitas dan bermartabat.
Penulis buku Tentang Perempuan ini juga mengungkap sejarah yang menimpa keluarganya sendiri, terkait dengan pendidikan yang diterapkan oleh orang tuanya, terutama bagi adik-adik perempuannya. Salah satu hal kontroversial yang dilakukan orang tua saya adalah tidak memasukkannya putri-putrinya ke sekolah formal. (hlm. 45). Namun, kenyataannya semua adik perempuan saya sangat gila baca, bahasa indonesianya lancar, bahkan ada yang memahami dengan sangat baik bahasa asing, dan bahkan menjadi penulis. Hal itu dilakukan tanpa melalui sekolah formal. (hlm. 46).
Pada zaman sekarang, perempuan tak bersekolah dikatakan terbelakang, tidak berpendidikan, dan tak berilmu. Saat ini, sekolah formal menjadi kebutuhan wajib semua masyarakat, termasuk perempuan. Tidak sedikit perempuan masa kini mengenyam pendidikan setinggi langit, pekerjaan dan jabatan yang tinggi, serta kemampuan berpikirnya mengalahkan kaum laki-laki. Hal itu memang tidak terlepas dari status gender yang sudah menjadi lumrah dikalangan masyarakat modern. Sehingga tidak heran kalau saat ini banyak wanita menjadi wanita karir.
Wanita karir menjadi idaman semua orang. Disisi lain sepertinya bagus, tampak mandiri dan mampu menghidupi diri dan keluarga. Tetapi dibalik itu semua ternyata ada fitnah yang menghantuinya.(hlm. 59).
Buku ini sangat membantu para orang tua untuk lebih memahami dan mengerti tentang mulianya seorang perempuan dimata syariat. Terutama yang mempunyai anak perempuan. Menjadi inspirasi untuk mendidikan anak perempuannya sesuai dengan kodrat agama. Mengajarkan anak perempuannya dengan cinta dan kasih sayang penuh cinta kasih, sehingga ketika anak sudah menginjak dewasa, pesan dan pendidikan dari orang tua itu yang dijadikan sebagai referensi perilaku dan tingkah lakunya.
Buku ini juga mengulas tentang harmonisasi rumah tangga hingga urusan seks, yang ditelaah secara detail dan lugas. Ketaatan istri terhadap suami membawa kepada hal yang positif, antara lain kerukunan rumah tangga, keharmonisan dan menghasilkan generasi yang produktif. (hlm. 105). Itu sesuai dengan syariat islam. Banyak hadist yang menguraikan terkait dengan ketaatan istri kepada suami. Bahkan surganya istri ada pada kebaikan dan ketaatannya pada suaminya.
Bahkan dalam buku ini juga diuraikan bagaimana syariat mengajarkan kedamaian dan keindahan dalam rumah tangga. Keindahan itu tercermin dari ajaran syariat tentang pembagian harta waris, menyampaikan wasiat, mengadakan pernikahan, hingga tata cara perceraian yang baik, jika memang keadaan menuntut. (hlm. 138).
Sungguh buku ini menjadi pegangan bagi para orang tua dan para perempuan untuk menjadikan hidup lebih bermakna, lebih baik dan lebih bermartabat. Kehidupan ini semakin kompleks dengan berbagai problematika kehidupan. Terutama perempuan yang mempunyai fleksibilitas kehidupan yang dihadapi. Buku ini memberikan pembelajaran untuk terus berada pada jalan syariat, jalan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Gus Awy menutup dalam buku ini dengan menjadikan perempuan yang berkualitas dan excellent secara berjenjang, yaitu sebagai bintun mukarramah (gads yang terhormat an menjaga kehormatannya); zaujah sholihah (istri yang shalehah); ummu murabbiyyah (ibu yang menjadi pendidik bagi ana-anaknya); dan jaddah mu’azhzhamah (nenek yang kelak diagungkan dan dibanggakan anak cucunya). (hlm. 196-197).
*Penulis adalah dosen Universitas Islam Malang, tinggal di Malang
Judul Buku : Tentang Perempuan: Dari Seks Dalam Rumah Tangga
Hinga Berbohong Pada Suami
Penulis : Awy A. Qolawun
Penerbit : Mizania
Cetakan : I, April 2015
Tebal : 204 Halaman
Ukuran : 135 x 200 mm
ISBN : 978-602-0989-60-0