28.8 C
Jakarta

Menentang Pembakaran Alquran, Massa Bakar Kedubes Swedia di Baghdad

Artikel Trending

AkhbarInternasionalMenentang Pembakaran Alquran, Massa Bakar Kedubes Swedia di Baghdad
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Baghdad – Ratusan pengunjuk rasa merangsek ke Kedubes Swedia di Baghdad dan membakarnya pada Kamis (20/7/2023) dini hari. Aksi massa ini merupakan respons peristiwa pembakaran Alquran di Swedia pada Idul Adha lalu.

Seorang sumber mengungkapkan, tidak ada staf kedubes yang terluka dan tak bersedia memberikan keterangan lebih detail mengenai pembakaran kedubes ini. Para pejabat Kedubes Swedia di Baghdad, belum memberikan pernyataan mengenai peristiwa tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Swedia juga menolak berkomentar. Unjuk rasa ini diserukan para pendukung ulama Syiah Muqtada Sadr, ini merujuk postingan di grup Telegram yang terkait dengan Sadr serta media lain yang pro-Sadr.

Serangkain video disampaikan di salah satu grup Telegram, One Baghdad, menunjukkan orang berkumpul di sekitar gedung kedubes sekitar pukul 01.00, Kamis dini hari. ‘’Mereka menyerukan yel-yel pro-Sadr, lalu menyerang kompleks kedubes sejam kemudian.’’

Video kemudian memperlihatkan asap membubung dari sebuah bangunan di kompleks kedubes. Reuters menyebut tak bisa memverifikasi secara independen keaslian serangkaian video pembakaran kedubes tersebut. Belum jelas apakah ada orang yang ada di dalam kedubes saat pembakaran itu.

Media melaporkan, polisi di Stockholm memberikan izin demonstrasi di luar Kedubes Irak di mana ada rencana ada lagi aksi pembakaran Alquran di sana. Akhir bulan lalu, Sadr menyerukan aksi massa menentang Swedia dan mengusir dubes Swedia dari Baghdad.

BACA JUGA  DK PBB Kutuk Serangan Teroris di Pakistan

Ini Sadr lakukan setelah seorang imigran asal Irak, Salwan Momika membakar Alquran di depan sebuah masjid di Stockholm. Dua aksi massa besr terjadi di luar Kedubes Swedia di Baghdad setelah pembakaran Alquran itu.

Mereka menerabas penghalang menuju gedung kedubes tetapi tak memasuki bangunan kedubes. Sejumlah negara Muslim termasuk Irak, Turki, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Maroko menyampaikan protes atas pembakaran Alquran.

AS juga mengecam peristiwa di Swedia tetapi mereka menyatakan mendukung kebebasan berekspresi dan tak mendorong aksi semacam itu.

Laporan CNN menyebutkan, sejumlah saksi mata mengungkapkan, para pengunjuk rasa memutuskan untuk mundur dari kawasan Kedubes Swedia setelah membakar salah satu bagian dari bangunan kedubes. Mereka menyatakan melalui aksi massa tersebut, sudah  menyampaikan pesan menentang pembakaran Alquran.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Irak mengecam pembakaran Kedubes Swedia di Baghdad. ‘’Insiden ini menjadi perhatian, terkait pola penyerangan misi diplomatik. Mempunyai risiko ancaman keamanan yang signifikan,’’ujara mereka seperti dilansir CNN.

Pemerintah Irak, menurut mereka, segera bertindak, menginstruksikan otoritas keamanan melakukan penyelidikan atas peristiwa pembakaran Kedubes Swedia tersebut. Dengan demikian, nanti jelas siapa yang mesti bertanggung jawab atas kejadian ini.

‘’Langkah ini kami lakukan untuk mengungkap terjadinya insiden dan mengidentifikasi siapa saja pelakunya. Lalu membawanya ke ranah hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,’’ demikian pernyataan Kemenlu Irak.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru