29.3 C
Jakarta
Array

Mencapai Kebahagiaan Akhirat

Artikel Trending

Mencapai Kebahagiaan Akhirat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Manusia lahir kedunia memiliki perbedaan dan persamaan, karena memang hal tersebut telah menjadi fitrah dan kodrat manusia. Persamaan manusia terlihat dari bentuk fisiknya, sama-sama mempunyai tangan, kaki, mata dan lainya. Perbedaan manusia terlihat dari sifatnya, keyakinanya, warna kulitnya, serta asal daerahnya. Namun demikian tuhan semesta alam memuliakan manusia itu dengan sebenar-benarnya memuliakan tanpa memandang apapun.

Tuhan tidak pernah memandang manusia dari ciri fisiknya, akan tetapi tuhan memandang manusia itu dari ketaqwaanya, iya hanya taqwalah yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya.

Salah wujud dari ketaqwaan seseorang adalah percaya akan adanya kehidupan setelah kematian, artinya orang yang bertaqwa percaya bahwa dunia ini adalah ladang untuk mencari bekal kehidupan akherat yang kekal.

Dimulainya alam akherat itu dengan kematian.  Perlu diketahui bahwa setiap manusia itu pasti akan mengalami rasanya mati dan mati itu bukanlah akhir dari kehidupan akan tetapi awal dari kehidupan kekal.

Setelah dikuburkan, manusia akan dibangkitkan lagi, atau yang disebut dengan Yaumul Ba’ast. Pada hari itu, seluruh amal perbuatan yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah . Orang yang banyak amal baiknya akan mendapat balasan surga, sementara orang yang buruk amalannya mendapatkan balasan neraka.

Masuk surga tentu mimpi dari setiap orang. Abu Laits al-Samarqandi dalam buku karanganya yang berjudulTanbihul Ghafilin menjelaskan ada lima cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan di hari akhirat . Lima cara itu adalah sebagai berikut:

Pertama, Menahan diri untuk melakukan seluruh bentuk maksiat

Kedua, merelakan kehidupan dunia, karena ongkos surga adalah meninggalkan kehidupan dunia. Maksudnya bukan berati tidak memikirkan kehidupan dunia sama sekali, karena bagaimanapun manusia terbaik itu adalah orang yang bermanfaat bagi manusia.

Ketiga, memelihara diri untuk selalu menjaga ketaatan, karena ketaatan adalah pintu ampunan atau maghfirah dan wajib surga.

Keempat, mencintai orang shaleh dan baik, bergaul dengan mereka, dan duduk bersama mereka.

Kelima, memperbanyak doa dan meminta ampunan kepada Allah.

Semoga kita bisa melakukan lima hal tersebut, dan nanti diberi nikmat berupa surga di hari akhirat kelak.

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru