Harakatuna.com. Jakarta – Untuk mencegah potensi ancaman paparan radikalisme terhadap generasi penerus bangsa di masa datang, literasi digital generasi muda ke arah pemanfaatan yang positif perlu ditingkatkan.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan tingginya potensi paparan radikalisme terhadap kalangan urban, gen Z dan mereka yang aktif di internet. Pencegahan sedini mungkin harus segera dilakukan.
Karena pentahapan radikalisme saat ini dimulai dari keberadaan kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi kelompok teror.
Namun membangun ketertarikan ideologi hingga kemudian menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan-kegiatan untuk akhirnya bergabung dengan kelompok teror.
Caranya, lewat langkah-langkah strategis yang mampu menandingi derasnya arus paham radikalisme.
Di antaranya, membanjiri ruang digital dengan nilai-nilai kebangsaan dan nilai luhur warisan para pendiri bangsa lainnya.
Di sisi lain, jelas Lestari, kesadaran yang sudah terbangun itu juga harus mampu mendorong upaya bersama untuk memperluas penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada seluas-luasnya lapisan masyarakat, termasuk generasi muda.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda harus menjadi prioritas di tengah upaya untuk bangkit dari hantaman krisis di sejumlah sektor.
Membangun nilai kebangsaan dan ideologi sejak bangku sekolah perlu menjadi perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi lewat kurikulum yang mengakomodasi upaya penanaman nilai kebangsaan dan ideologi sejak dini.