34.3 C
Jakarta

Komitmen Pada Kebinekaan, UIN Sunan Kalijaga Mulai Latih Agen Moderasi Beragama

Artikel Trending

AkhbarDaerahKomitmen Pada Kebinekaan, UIN Sunan Kalijaga Mulai Latih Agen Moderasi Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yogyakarta-Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mulai melatih sejumlah aktor yang akan menjadi agen moderasi beragama. Pelatihan ini dikemas dalam Workshop Moderasi Beragama yang digelar selama empat hari, 11-14 Desember 2020.

Workshop dipandu oleh Alissa Wahid, serta Tim deradikalisasi UIN Sunan Kalijaga Imam Nahe’i dan Nur Hasyim. Kegiatan ini diikuti 16 dosen muda dan 4 pengurus Pusat Moderasi Beragama dan Kebinekaan (PMBK).

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Al-Makin mengatakan, untuk membentuk sikap moderat, maka harus kesediaan untuk berkawan dan bersahabat dengan siapapun yang beragama lain dan atau beraliran lain.

“Mereka yang hanya hidup pada lingkungan yang homogen dalam hal agama tidak dapat merasakan betapa pentingnya sikap yang moderat,” ujar Al-Makin di Yogyakarta, Jumat (11/12).

Di hadapan peserta Workshop Moderasi ini, dia menegaskan bahwa UIN Sunan Kalijaga berusaha merealisasikan salah satu core values Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), yakni inklusivitas dalam berbagai bidang, termasuk dalam hal beragama.

“UIN Sunan Kalijaga berkontribusi dalam pengarusutamaan pola pikir dan sikap keberagamaan yang toleran, sebagaimana yang diprogramkan oleh Kementrian Agama,” tegasnya.

BACA JUGA  Mahasiswa Jabodetabek Bersinergi Tangkal Paham Radikalisme

UIN Sunan Kalijaga telah mengembangkan agen moderasi beragama dan Kebinekaan (PMBK). Keberadaan PMBK, kata Al-Makin, sangat strategis untuk mencetak agen-agen deradiikalisasi yang kini sangat dibutuhkan dalam kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan di Indonesia.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Sahiron Syamsuddin mengatakan, workshop sebagai salah satu program PMBK bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran pentingnya keberagamaan yang inklusif di kalangan dosen.

Sahiron berharap para dosen menjadi agen-agen yang mampu mentransfer keilmuan keagamaan yang moderat, yang pada gilirannya mampu membentuk kesadaran pada diri mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya hidup beragama yang penuh kedamaian.

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam terus mendesiminasikan agen moderasi beragama. Salah satunya dengan mendirikan Rumah inklusivisme di seluruh PTKIN. Sampai saat ini sudah berdiri 19 Rumah Moderasi Beragama dari 58 PTKIN yang ada.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru