27.5 C
Jakarta

Komitmen Capres dalam Pemberantasan Terorisme

Artikel Trending

EditorialKomitmen Capres dalam Pemberantasan Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Dalam debat Capres ketiga di Istora Senayan GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024), rata-rata semua kandidat ingin menguatkan keamanan Indonesia. Mereka ingin Indonesia damai dan aman dengan cara memberikan insentif lebih terhadap siapa saja yang terlibat dalam penjagaan keamanan negara.

Anies Baswedan mengapresiasi kerja-kerja tentara dan Polri karena telah berjuang mengamankan beberapa hal permasalahan di NKRI. Prabowo sebagai Menhan membuktikan kerjanya dengan cara membeli peralatan yang dibutuhkan. Sedangkan Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasiasi TNI-Polri karena telah bisa membuat aksi terorisme tidak ada di 2023.

Pada kesempatan tersebut, baik Anis dan Ganjar mengatakan perlunya mengapresiasi pihak Kepolisian bahwa relatif tidak ada tindakan terorisme di Indonesia sepanjang 2023. “Saya mengapresiasi dalam konteks terorisme 2023 relatif tidak ada. Kita berikan apresiasi itu kepada Kepolisian,” ujar Ganjar.

Setelah kita cek di dalam situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) aksi terorisme memang relatif tidak ada. Itu juga yang disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel. Dia menyampaikan bahwa sepanjang 2023 serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan terorisme tidak terjadi di Indonesia.

“Sepanjang tahun 2023 alhamdulillah tidak ada terjadi serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan terorisme dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisi ini mengindikasikan situasi keamanan Indonesia semakin membaik,” ungkap Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel di Kantor BNPT, Sentul, Jumat (29/12/2023).

Pada kesempatan lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen untuk terus mengawasi ‘sel tidur’ di antara masyarakat. Upaya ini juga menjadi langkah konkret membasmi sindikat teroris pada Pemilu 2024.

Sebagaimana diketahui, sel tidur merupakan istilah kelompok teroris yang bersembunyi di antara masyarakat. Sel tidur ini memang berpotensi rawan dalam melakukan aksi-aksi yang tak terduga. Bisa jadi, apa yang selama ini tidak terlihat dan baik-baik saja di dalam interaksi sosial, menjadi senjata teror yang paling ampuh karena sel tidur ini telah bangun.

BACA JUGA  Napi Narkotika dalam Jeratan Terorisme

Ada banyak hal yang bisa membangunkan sel tidur ini dalam sistem demokrasi dan dengan kondisi global saat ini. Misalnya dampak krisis iklim, ketidakadilan, dan kondisi global seperti dampak dari perang Palestina dan Israel itu berpotensi dalam membangunkan jaringan-jaringan teroris di Tanah Air.

Sel tidur teroris di Indonesia merasa mereka berada dalam tekanan. Mereka seakan-akan melihat saudara seiman terzalimi oleh orang-orang non-Islam sehingga membangkitkan semangatnya untuk balas dendam. Kondisi ini yang menjadikan mereka mulai bergerak secara simultan dan tanpa aba-aba dari sang amir.

Untuk itu, Capres harus memberikan komitmen jelas terhadap pemberantasan terorisme. Jika terpilih dia harus memberikan sikap dan pengarahan jelas terhadap kepolisian untuk menyiapkan anggotanya mengawasi wilayah yang rentan teroris secara ketat.

Dengan begitu, apabila nantinya ada pergerakan dari sel tidur itu maka negara harus mengambil langkah preventif untuk menekan terorisme. Cara ini bisa dilakukan apabila peningkatan kemampuan siber dan perkembangan kecerdasan buatan dengan memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai lembaga utama keamanan siber dan mendorong pembentukan Angkatan Siber TNI dikuatkan.

Sekali lagi, kita meminta Capres untuk memfokuskan dalam sistem keamanan negara pada beberapa hal di sektor keamanan yakni terorisme, narkoba, pinjaman online (pinjol), judi online (judol), hingga kekerasan sekual. Jika ini bisa diberantas, maka Indonesia akan berada dalam keadaan aman dan dapat dipercaya dunia dalam sistem keamanan dan pertahanan.



Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru