Harakatuna.com. Riyadh – Pada 16 Juni, Counter ISIS Finance Group (CIFG) dari koalisi global dan internasional perkuat visi lumpuhkan ISIS. Para pemimpin CIFG dari negara-negara global yang terdiri dari AS, Italia, dan Arab Saudi, secara resmi merilis visinya dalam mengoordinasikan upaya mengisolasi ISIS dari sistem keuangan internasional dan menghilangkan sumber pendapatannya.
Para pemimpin CIFG mengadakan pertemuan kedelapan belas pada tanggal 7 Juni 2023. Selama pertemuan tersebut para peserta membahas kehadiran ISIS di Afrika dan negara-negara mitra yang mempresentasikan tindakan yang diambil untuk mengganggu pendanaan ISIS.
Selain mengkoordinasikan penghentian pendanaan ISIS, pihaknya juga membahas tentang bagaimana tindakan terkoordinasi dan berbagi informasi antara negara, organisasi non-pemerintah (LSM), dan sektor swasta untuk memperkuat dampak investigasi penegakan hukum, sanksi yang ditargetkan, penuntutan, dan tindakan lain terhadap jaringan pendanaan ISIS.
Co-lead CIFG menegaskan bahwa kerja sama internasional sangat penting dalam mengganggu transaksi ISIS di luar sistem keuangan formal, terutama di tengah meningkatnya penggunaan aset virtual dan sistem pembayaran seluler.
Anggota dan pengamat CIFG mencari beberapa informasi antara lain:
Pertama, dukungan dari mitra kontraterorisme, LSM, dan sektor swasta untuk meningkatkan pembagian informasi;
Kedua, kerja sama dari negara-negara yang rentan dieksploitasi oleh pemodal ISIS;
Ketiga, untuk membantu yurisdiksi yang rentan dalam upaya melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme;
Keempat, mendesak anggota koalisi global, khususnya di Afrika, untuk mendukung militer mereka memerangi pemberontakan ISIS; dan
Kelima, untuk membantu dalam pendekatan berbasis risiko untuk menerapkan peraturan yang efektif, terutama dalam hal platform pembayaran seluler dan penyedia layanan aset virtual.
Dengan fokus pada kerja sama internasional, anggota CIFG mengatakan mereka akan terus bekerja sama dengan mitra kontraterorisme untuk mengganggu sumber dan metode pendanaan ISIS.
