34.3 C
Jakarta

Khumaeni Lawan Israel Atas Nama Jidah Islam

Artikel Trending

AkhbarInternasionalKhumaeni Lawan Israel Atas Nama Jidah Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yerusalem – Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhalah melakukan kunjungan ke Teheran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

Dalam pertemuan itu, Khamenei mengucapkan selamat kepada Jihad Islam atas pertempuran terbaru di Gaza. Al-Nakhalah pun menyampaikan apresiasi atas dukungan Iran terhadap Jihad Islam. Ia bahkan mengatakan, mereka telah mengidentifikasi kelemahan Israel. Dia mengklaim, Jihad Islam telah mengetahui cara untuk melawan Israel.

“Kami tahu bagaimana melawannya,” ujar Al-Nakhalah, dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (15/6/2023).

Pada Mei lalu, pasukan Israel melancarkan serangan ke Gaza yang menewaskan empat pemimpin Jihad Islam dan warga sipil lainnya. Serangan ini memicu peningkatan eskalasi di Gaza.

Kekerasan terbaru meletus pada Selasa (9/5/2023) ketika serangan udara Israel menewaskan tiga komandan senior Jihad Islam. Israel mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan atas ledakan besar tembakan roket minggu sebelumnya. Israel mengatakan, serangannya difokuskan pada target Jihad Islam. Namun penduduk di Gaza mengatakan rumah orang yang tidak terlibat dalam pertempuran juga telah diserang.

Sedikitnya 10 warga sipil, termasuk wanita, dan anak kecil tewas dalam serangan awal tersebut. Selama beberapa hari terakhir, Israel telah melakukan lebih banyak serangan udara. Israel juga membunuh komandan senior Jihad Islam dan menghancurkan pusat komando dan tempat peluncuran roket mereka. Tapi serangan udara tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan tembakan roket.

Israel melaporkan lebih dari 1.200 peluncuran selama pertempuran, dengan beberapa roket mencapai sejauh wilayah Tel Aviv dan Yerusalem. Israel mengatakan, sekitar seperempat dari roket salah sasaran dan mendarat di Gaza, sementara sebagian besar sisanya dicegat atau mendarat di area terbuka. Tetapi seorang wanita berusia 80 tahun dan seorang buruh Palestina yang bekerja di Israel tewas oleh tembakan roket.

BACA JUGA  Biden, Emir Qatar Sepakat Pelepasan Sandera Kunci Gencatan Senjata di Gaza

Jihad Islam dan Israel mencapai gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir. Jihad Islam telah menuntut penghentian kebijakan Israel yang menargetkan para pemimpinnya. Sementara Israel akan menawarkan ketenangan demi ketenangan.

Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian pertempuran panjang antara Israel dan militan Palestina di Gaza sejak Hamas menguasai wilayah pantai itu pada 2007. Tetapi kesepakatan gencatan senjata tidak mungkin dapat mengatasi banyak masalah yang telah memicu pertempuran berulang kali, termasuk blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza, persenjataan besar yang dimiliki oleh Hamas dan Jihas Islam, serta kebijakan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Karena situasi yang mudah memanas di wilayah pendudukan Tepi Barat, militer Israel menyerbu kamp pengungsi Balata di dekat Kota Nablus. Hal ini memicu baku tembak yang menewaskan dua warga Palestina. Dalam insiden terpisah di dekat Kota Jenin, polisi Israel mengatakan mereka menembak dan membunuh seorang tersangka penyerang Palestina yang berlari ke arah tentara dengan memegang pisau.

Pertempuran Israel-Palestina telah melonjak di Tepi Barat di bawah pemerintahan kanan Israel. Sejak awal tahun ini, 111 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat dan Yerusalem timur, setidaknya setengah dari mereka berafiliasi dengan kelompok militan. Menurut penghitungan oleh The Associated Press, ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam dua dekade. Saat itu, 20 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru