28.4 C
Jakarta

Ketua MPR RI Minta TNI Polri Terus Siaga Hadapi Teroris KKB Secara Terukur

Artikel Trending

AkhbarNasionalKetua MPR RI Minta TNI Polri Terus Siaga Hadapi Teroris KKB Secara...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Harakatuna.com. Jakarta – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung pemerintah TNI dan Polri mengkategorikan gerakan separatis KKB sebagai teroris.

Pihaknya mengatakan tindakan tegas terukur perlu dilakukan oleh TNI-Polri menyusul KKB kerap melakukan kekerasan dan melakukan perusakan hingga pembunuhan.

“Jadi korban yang berjatuhan ini tidak hanya warga sipil. Namun  ada aparat TNI dan Polri,” ungkap dia, dikutip dari Antara Sabtu (29/4/2023).

Pemerintah yang juga menyebut KKB sebagai organisasi teroris, diakuinya sudah sesuai dengan ketentuan UU Nomor 5/2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Dengan begitu harus ada komunikasi dan dialog terhadap tokoh adat, suku, agama dan pemuda berbagai masyarakat lainnya untuk sama-sama memberantas terorisme.

“Dialog dengan Pemda dan sejumlah tokoh masyarakat sangat penting. Harapannya bisa memberikan solusi komprehensif tentang masa depan Papua yang aman.

Bamsoet menjelaskan bahwa Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah meningkatkan status Siaga Tempur di Kabupaten Nduga, pasca-penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI yang terlibat dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, yang menyebabkan lima prajurit TNI gugur.

Menurut dia, masyarakat Papua tidak perlu khawatir terhadap status Siaga Tempur tersebut, karena TNI menjalankannya secara tegas, terukur dan terkendali, agar tidak ada korban lagi yang berjatuhan.

Dia juga mengingatkan menjelang pertengahan tahun 2023, berbagai aksi kekerasan terus terjadi di Papua, misalnya, pada awal Februari terjadi kerusuhan di Wamena yang dilatari dugaan penculikan anak.

BACA JUGA  BNPT Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

“Kejadian itu menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 18 personel dari TNI-Polri dan 32 orang warga sipil terluka. Tidak hanya itu, pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen, sejak 7 Februari 2023 hingga kini masih disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya,” katanya.

Dia menilai selain pengerahan pasukan untuk mempersempit gerakan separatis KKB, perlu dilakukan dialog terhadap masyarakat di kawasan tersebut.

Langkah dialog tersebut menurut Bamsoet, akan memperkuat pendekatan kesejahteraan yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun memimpin Indonesia dalam memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

“Pembangunan bukan hanya membangun infrastruktur jalan, sekolah, puskesmas, dan gedung lainnya, melainkan juga harus membangun ‘jiwa’ manusia Papua, yaitu membangun berdasarkan nilai-nilai masyarakat Papua,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa menjelang 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, wajah Papua yang aman dan damai harus segera diwujudkan, bukan lagi semata menjadi jargon ataupun angan-angan.

Bamsoet menilai masyarakat Papua harus merasakan berkah terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam yang mereka miliki sehingga bisa tinggal dengan damai dan penuh kesejahteraan di tanahnya sendiri, tak lagi harus berhadapan dengan KKB ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru