Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, pihaknya memiliki tiga metode dalam melakukan pembinaan terhadap masyarakat. Pembinaan dilakukan agar tak adanya paham radikalisme terhadap warga.
“Pertama, Bakti TNI, kemudian Komsos, kemudian Bintakwil. Bakti TNI kita melakukan suatu kegiatan bagaimana menimbulkan kecintaan rakyat kepada kita, kita cinta kepada rakyat, melakukan kegiatan-kegiatan fisik maupun non-militer fisik,” kata Dudung di Mabes AD Jakarta, Senin (7/2).
Selanjutnya, para prajurit melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) terhadap masyarakat soal bagaimana mereka cinta tanah air. Menurutnya cinta tanah air adalah kunci dari semua sifat moderat sebagai bentuk penerimaan terhadap sistem negara yang sudah absah ini.
“Non fisiknya melakukan kegiatan komunikasi sosial bagaimana cinta tanah air, bela bangsa, bela negara. Wawasan kebangsaan itu kita lakukan untuk menangkal hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga melakukan Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintakwil) kepada masyarakat sekitar mereka bertugas atau ditempatkan.
“Kemudian Bintakwil, (Pembinaan Ketahanan Wilayah) bagaimana rakyat di sekitar itu kita bina, baik itu kegiatan ceramah-ceramah, tentang bela negara dan sebagainya,” jelasnya
“Agar semakin menguat jiwa patriotisme, sehingga jiwa perjuangan yang solid yang akhirnya juga nantinya siap untuk menangkal apapun yang menjadi kemungkinan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi masyarakat. Sehingga, mereka akan memberlakukan, lapor cepat kepada aparat,” katanya.