27.2 C
Jakarta
Array

Inilah Sunah Yang Patut Dikerjakan Sebelum Shalat Id

Artikel Trending

Inilah Sunah Yang Patut Dikerjakan Sebelum Shalat Id
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sebagaimana telah diketahui shalat Id merupakan shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat Id adalah satu-satunya shalat sunah yang paling kompak dilaksanakan oleh umat Islam se-antero dunia dibanding shalat-shalat sunah lainnya. Kesunahan ini selayaknya dilaksanakan secara maksimal dengan mengerjakan rangkaian sunah-sunah lainnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Menghidupkan malam hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha dengan segala macam bentuk ibadah mulai zikir, shalat, membaca al-Quran, takbir, tasbih, dan istighfar serta banyak berdoa karena malam hari raya adalah salah satu waktu mudah dikabulkannya doa. Ini dilaksanakan pada sepertiga akhir malam. Namun yang lebih afdal menghidupkan satu malam penuh. Berangkat dari hadis Nabi saw riwayat al-Thabrani dan al-Daruquthni dari Ubadah bin al-Shamit, “Siapapun yang menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adha karena mengharap rida Allah swt, hatinya tidak akan mati saat semua hati mati (hari kiamat)”. Menurut ulama menghidupkan malam ini minimal bisa dicapai dengan shalat Isya dan Subuh secara berjamaah.
  2. Bersih-bersih seluruh anggota badan seperti potong kuku dan lainnya.
  3. Mandi, waktunya dimulai pertengahan malam (dini hari).
  4. Memakai parfum atau wewangian sebagaimana Nabi saw dahulu meski milik istri atau keluarganya (HR al-Baihaqi dari Ibnu Abbas).
  5. Mengenakan pakaian yang bagus dan rapi.
  6. Berangkat untuk shalat lebih cepat.
  7. Melewati dua jalur berbeda untuk berangkat dan pulang sebagai syiar hari raya Islam. Jalur berangkat dianjurkan lebih jauh sebab banyak langkah banyak pahala.
  8. Bersedekah sangat berangkat dan pulang. Minimal menyapa dan senyum terhadap sesama.
  9. Melangsungkan shalat Idul Fitri lebih terlambat untuk memberi kesempatan waktu bagi yang belum menunaikan zakat. Sebaliknya untuk Idul Adha dilaksanakan lebih cepat agar waktu berkurban lebih banyak.
  10. Makan terlebih dahulu sebelum shalat Idul Fitri agar membedakan hari itu dengan hari-hari sebelumnya di bulan Ramadan. Sebab dari akar kata yang sama Idul Fitri bisa diartikan dengan kembali sarapan. Dahulu Nabi saw tidak berangkat shalat sebelum makan beberapa butir kurma (HR al-Bukhari). Sebaliknya untuk Idul Adha dianjurkan tidak makan minum apapun sebelum melaksanakan shalat (HR al-Tirmidzi), hingga makan hasil kurbannya.
  11. Lebih banyak berbagi dan memberi dibanding biasanya khususnya bagi keluarga.
  12. Menampakkan wajah kegembiraan bagi sesama terutama saudara Muslim.
  13. Saling berkunjung dalam rangka mengokohkan tali persaudaraan.
Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru