26.1 C
Jakarta
Array

Inilah Penyebab Perbedaan Redaksi (Matan) Hadis (Bagian-II)

Artikel Trending

Inilah Penyebab Perbedaan Redaksi (Matan) Hadis (Bagian-II)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
  1. Meringkas dan menyederhanakan matan Hadis

Ibnu Hajar al-‘Atsqalani mengatakan dalam Nuzhah al-Nadzhr fi Tawdhih Nukhbah al-Fikr fi Mushthalah Ahl al-Atsar bahwa mayoritas ulama memperbolehkan peringkasan hadis dengan beberapa syarat;

  • Yang meringkas harus orang yang benar-benar menguasai dan ahli di bidang hadis dengan mengetahui arti dan makna kandungan hadis
  • Tidak membuang sebagian matan yang masih berkaitan dengan ringkasan, seperti membuang kalimat istitsna’ (pengecualian), syarat atau jawab, ghayah (penghinggaan) ataupun yang lain.
  • Tidak menghilangkan esensi dan inti dari hadis itu sendiri
  • Ringkasan hadis sudah mewakili dari matan yang dibuang.
  • Yang meringkas bukan seorang perawi hadis yang bersangkutan
  • Jika yang meriwayatkan perawi hadis tersebut maka disyaratkan ia harus meriwayatkan hadis secara sempurna dan utuh sebelumnya

Contoh ringkasan hadis;

((وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ ))

Hadis diatas merupakan potongan dari hadis berikut;

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (( مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَة مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ . وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَاللهُ فِي عَوْنِ العَبْدِ مَا كَانَ العَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ . وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْهُمُ المَلَائِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ )) رواه مسلم بهذا اللفظ.

Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di akhirat. Orang yang mempermudah bagi orang yang tertimpa kesulitan, urusannya akan dimudahkan oleh Allah di dunia dan akhirat. Orang yang yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hambanya selagi hambanya mau menolong sesamanya. Barangsiapa yang menempuh jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid untuk membaca al-Quran dan mempelajarinya melainkan ketenangan dan rahmat menyelimuti mereka.Malaikatpun juga mengelilingi mereka. Allah swt akan mengingat mereka. Seseorang yang lamban dalam beramal baik, ia juga akan lamban mendapat kemulyaan.

Contoh lain:

(( إِنَّ الحَلَالَ بَيِّنٌ ، وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ ، وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ ))

Hadis diatas adalah ringkasan dari hadis dibawah ini;

(( إِنَّ الحَلَالَ بَيِّنٌ ، وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ ، وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الحَرَامِ ، كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمَى ، أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ ، أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ ، أَلَا وَهِيَ القَلْبُ )) . رواه البخاري و مسلم

Yang halal dan yang haram sudah jelas, diantara keduanya adalah sesuatu yang syubhat. Banyak sekali orang yang tidak mengetahuinya. Orang yang menjauhi syubhat itu telah mensucikan agama dan kehormatannya. Sedangkan orang yang jatuh dalam sesuatu yang syubhat, ia akan jatuh dalam sesuatu yang haram. Laksana sesorang yang menggembala di sekitar area terlarang.Ia dikhawatirkan merumput di dalamnya. Setiap area terlarang pasti ada yang memiliki. Area terlarang Allah swt ialah larangan-larangannya. Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka seluruh tubuh akan menjadi baik. Jika tidak, maka akan rusak seluruh tubuh. Ketahuilah, bahwa hal itu adalah hati.     

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru