29.2 C
Jakarta

Hukum Menggemakan Takbir Idul Fitri Di Jalanan 

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamHukum Menggemakan Takbir Idul Fitri Di Jalanan 
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu hal yang sudah menjadi tradisi di Indonesia adalah menggemakan takbir Idul Fitri di jalan-jalan. Tradisi ini dikenal dengan istilah takbir keliling. Di berbagai daerah takbir keliling ini menjadi daya tarik sendiri karena dikemas dengan acara yang menarik dan mendatangkan minat masyarakat. Di kampung-kampung daerah Jawa tengah, pada umumnya takbir keliling di lakukan dengan membawa obor sambil keliling kampung seraya mengumandangkan takbir Idul fitri. Lantas yang menjadi pertanyaan bolehkah menggemakan takbir Idul Fitri di jalanan?

Dalam kitab, Fathul Qorib, Imam Al-Ghazi menjelaskan bahwa disunahkan bagi orang Islam, baik itu laki-laki, perempuan, musafir atau sedang mukim untuk menggemakan takbir Idul Fitri baik itu jalan, pasar, maupun masjid.

 ويكبر ندبا كل من ذكر وأنثى وحاضر ومسافر في المنازل والطرق والمساجد والأسواق، من غروب الشمس من ليلة العيد، أي: عيد الفطر، ويستمر هذا التكبير إلى أن يدخل الإمام في الصلاة للعيد، ولا يسن التكبير ليلة عيد الفطر عقب الصلاة، ولكن النووي في “الأذكار” اختار أنه سنة

Artinya: “Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fitri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Adzkar  hal ini tetap disunahkan”.

BACA JUGA  Begini Hukum Memakai Obat Penunda Haid Dalam Islam

Dari pendapat ini menjadi jelas, sekalipun masih dalam perjalanan atau mudik, tetap disunahkan untuk mengumandangkan takbir Idul fitri. Adapun mengenai waktunya ulama bersepakat dimulai dari terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan sampai pelaksanaan shalat Idul Fitri. Dan redaksi takbir Idul Fitri sebagai berikut

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

“Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd”

Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah”.

Demikianlah hukum menggemakan takbir Idul Fitri di jalanan, Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru