31.2 C
Jakarta
Array

Hari Raya Kemanusiaan dan Kasih Sayang

Artikel Trending

Hari Raya Kemanusiaan dan Kasih Sayang
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر 9x

الحمد لله الذيأكرمنا بنور الإيمان والإسلام وأمرنا بحسن الجوار وصلة الأرحام ومن علينا بالعطايا الجسام وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له شهادة تُدخل قائلهادار السلام وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله أفضل الأنبياء وخير الأنام اللهم صلّ وسلّم وكرّم ومجّد وعظّم على حبيبنا وشفيعنا وأسوتنا وقرة أعيننا سيدنا محمد ﷺصاحب أعلى المقام وعلى آلهالذين سيمتهم إطعام الطعام ونهارهم صيام وليلهم قيام و وصحبه الذين نشروا الإسلام بالرحمة وأحلى الكلام والتابعين الذين حملوا راية السلم والسلامومن تبعهمإلى يوم الزحام أما بعد:

فيا أيها الناس أوصيني وإياكم بتقوى الله فإن أكرمنا هو من أتقانا

Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah swt

Kumandang takbir dan tahmid menjadi pertanda Ramadan telah pergi. Mudah-mudahan Ramadan telah membersihkan hati dan jiwa serta menajamkan nalar kepekaan kemanusiaan kita. Inti bertakbir adalah menampakkan kebesaran Allah swt serta mengakui kecilnya kemampuan dan kekuatan diri kita sendiri. Hakikatnya belum bertakbir, orang yang masih merasa dirinya besar dan lebih hebat dari yang lain. Belum bertakbir, orang yang tidak mampu membesarkan kebesaran Allah swt dibanding apapun dan siapapun dalam hatinya. Semuanya kecil dan ringan selama kita bersama dengan Allah Maha Besar.

Allahu Akbar! Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!

Idul fitri adalah hari raya kemanusiaan. Yang berhari raya adalah manusia itu sendiri sebagai manusia. Manusia sebagai wujud. Kemanusian sebagai makna dari manusia itu.Untuk meraih makna manusia itu harus melalui ritual puasa. Puasa ada untuk mengendalikan nafsu manusia meninggalkan kesamaan tingkatan mereka dengan hewan, makhluk Tuhan penuh nafsu. Puasa juga menempa manusia untuk melewati tingkatan malaikat, makhluk Tuhan tak bernafsu. Sebab puncak puasa adalah mengembalikan manusia menuju tingkatan asalnya sebagai makhluk Tuhan paling sempurna. Maka puasa adalah kebutuhan kemanusiaaan untuk mengembalikan manusia pada kemanusiaannya.

Langkah selanjutnya yang perlu ditempuh untuk mengembalikan kemanusiaan kita adalah mengeluarkan zakat. Berbagi kepada sesama dapatmenumbuhkan rasa kemanusiaan kita. Puncak kemanusiaan seseorang adalah ketika dia lebihbahagia untuk berbagi pada sesamadari pada menerima.Yang ada dalam benaknya adalah ‘kita’ bukan ‘saya’. Pada saat itulah dia akan menjadi manusia hakiki, bermanfaat bagi sekelilingnya.

Allahu Akbar! Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!

Idul fitri adalah hari raya kasih sayang. Kemanusiaan tidak akan pernah ada tanpa kasih sayang yang bersemayam di hati. Kasih sayang merupakan fitrah setiap manusia sejak lahir. Kasih sayang yang dalam bahasa Arab adalah rahmat masih satu akar dengan kata rahim yang ada pada silaturahim. Silaturahim adalah menyambung hubungan kekeluargaan dan kekerabatan. Sebab keluarga dan kerabat berasal dari satu rahim yakni nenek moyang. Sehingga kita selalu diminta untuk menyambung dan menyatukannya kembali. Dalam hadis qudsi – HR. al-Tirmidzi- disebutkan, ketika menciptakan rahim,Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayangmengatakan, “Aku menciptakan rahim dan namanya aku ambilkan dari pecahan nama-Ku (al-Rahman al-Rahim).Siapapun yang menyambung rahim, akan Aku sambungkan kasih sayang-Ku kepadanya. Siapapun yang memutusnya, akan Aku putus kasih sayang-Ku darinya”.

Al-Naisaburi mengisahkan dalam kitab-nyaal-Amâli, ketika al-Hasan dan al-Husain berumur 5 tahunan dan lebaran Idul Fitri sudah dekat. Mereka berdua merengek kepada ibunda mereka Sayyidah Fatimah, “Ibu, semua anak-anak di kota Medinah sudah dihiasi pakaian baru. Tinggal kami berdua, mengapa Ibu tidak memakaikan kami pakaian baru?” tanya al-Hasan dan al-Husen. Padahal kondisi dan keadaan saat itu tidak memungkinkan Sy. Fatimah untuk membeli baju baru. Karena tidak mau mengecewakan kedua puteranya, Sy. Fatimah terpaksa berbohong menjawab “Pakaian kalian masih di penjahit. Nanti kalau dia datang, aku akan memakaikan pakaian baru untuk kalian”. Waktu berjalan hingga datang malam hari raya Idul Fitri, al-Hasan dan al-Husen kecil kembali menanyakan baju baru mereka kepada sang Ibunda. Mendengar permintaan kedua puteranyanamun tidak bisa ia penuhi, pecahlah tangis Sy. Fatimah. Terpaksa ia kembali menjawab pakaian mereka masih di tukang jahit. Ketika waktu beranjak malam, tiba-tiba ada seseorang misterius mengetuk pintu dari luar. “Siapa?”, tanya Sy. Fatimah. “Wahai puteri Rasul saw, aku penjahit membawa baju untuk kedua puteramu”, jawab lelaki misterius tersebut. Dibukalah pintu, dan diterimalah bingkisan yang ternyata berisi 2 baju, 2 celana, 2 sepatu, 2 peci, dan 2 surban. Lelaki misterius itu pun langsung pergi. Dengan penuh rasa bahagia, al-Hasan dan al-Husen dibangunkan lalu Sy. Fatimah memakaikan pakaian baru untuk kedua putera yang ia sayangi itu. Lalu dicium dan dipeluklah dua buah hati Sy. Fatimah tersebut dengan penuh kasih sayang. Ketika Rasulullah saw mengetahui pakaian baru menghiasi kedua cucunya, Beliau saw memberi tahu Sy. Fatimah bahwa sang penjahit itu adalah Malaikat Ridwan yang sengaja membawakan pakaian itu dari surga agar Sy. Fatimah tidak berbohong kepada kedua puteranya.

Saat hari raya seperti sekarang ini jangan sekali-kali kita melupakan orang tua kita. Jangan sampai kita melupakan seorang perempuan yang memakaikan kita baju baru di pagi hari raya lalu dia tersenyum di hadapan kita serta mencium kita penuh kasih sayangdan memberikan pelukan hangat untuk kita. Dialah orang pertama kali yang mengajarkan kita makna kemanusiaan yang hakiki. Dialah orang yang menancapkan kasih sayangdalam hati kita. Tidak ada orang yang melebihi kasih sayangnya –setelah Allah swt- selain dia.Sejak dari rahimnya, kasih sayangnya selalu menyelimuti kita hingga menutup mata.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah swt

Kita pun juga harusingat kepadasatu-satunyamanusia yang namanyaakanselalu bersanding dengannamakitamulaikita lahir di duniahingga di akhirat nanti. Sebab Allah swthinggabersumpahdenganayah dananaknya(QS al-Balad [90]: 3).

Kita harus menyelipkan ibu-bapak dalam setiap doa kita. Senakal-nakalnya kita, orang tua mana yang tidak mau didoakan oleh anak-anaknya?Sebab doa seorang anak merupakan ‘tabungan’ amal yang terus mengalir bagi mereka. Doa menjadi satu-satunya penyambung hubungan anak dengan ibu-bapak yang menembus antar ruang dan waktu.

Bahagia kita adalah bahagia mereka. Senyum mereka adalah surga kita. Semoga senyum rida mereka selalu mengiringi langkah kita di dunia hingga bercengkrama kembali dengan mereka di surga-Nya kelak nanti.

Allahu Akbar! Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!

Salah satu misi agama Islam adalah menjaga keturunan. Dalam kehidupan kita, Allah swt menitipkan orang-orang sekeliling kita.Anak-anak, pasangan kita (suami atau isteri kita). Kalau tidak ada kasih sayang dan rasa cinta –yang diletakkan oleh sang Maha Kasih dan Cinta di hati kita- mana mungkin kita mau banting tulang, peras keringat untuk keperluan mereka. Tanpa rasa kasih sayang, mana mungkin kita mau berpayah-payah menempuh ribuan kilo untuk membahagiakan mereka. Tanpa rasa tanggungjawab mana mungkin kita rela meninggalkan orang-orang yang kita kasihi.Orang yang dititipi harus menjaga baik-baik barang titipan yang diterimanya. Jangan sampai rusak, terus dirawat, setiap saatdibersihkan hingga diambil kembali oleh sang Empunya Allah swt. Sebab tanpa keluarga seseorang akan hidup dalam kekeringan. Keberadaan mereka sangat ternilai harganya. Sangat rugi sekali orang yang mengabaikan dan mentelantarkan mereka. Mempererat ikatan kekeluargaan merupakan nilai kemanusiaan yang paling mendasar dalam tatanan kehidupan. Semoga anak-anak dan pasangan kita menjadi orang-orang yang bersih saleh-salehah.

Kata rahim dalam silaturahimjuga berarti kerabat. Kerabat berasal dari kata qarîb (orang-orang terdekat kita). Saat hari kiamat para nabi dan syuhada iri dengan segolongan orang yang bukan dari kalangan mereka. Wajah mereka bercahaya duduk di kursi dari mutiara berdekatan dengan Allah swt. Mereka adalah orang-orang yang bersahabat berasal dari daerah berbeda, tidak ada ikatan darah antara mereka. Mereka disatukan oleh Allah swt dengan rasa cinta dan kasih sayang antara mereka. Satu musuh saja terlalu banyak dari pada seribu teman. Bisa jadisalah satu dari teman kitalah yang menarik tangan kita dari panasnya api neraka nanti. Bisa jadi salah satu di antara kita yang memberi syafaat kita semua kelak.

Allahu Akbar! Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!

Kemanusiaan, kasih sayang, kekeluargaan, kekerabatan, dan persaudaraan adalah satu ikatan kuat yang tak terpisahkan. ‘Ikatan’ yang dapat menarik kitadi saat terpisah dari rombongan surga nanti. Jangan sampai ikatan kuat yang telah ada ini menjadi kendor ataupun putus dimakan oleh nafsu keegoisan kita semata. Semoga ikatan yang dibangun atas pondasi kasih sayang dan kemanusiaan ini kekal abadi di surga-Nya nanti.

Ya Allah, memang pada hari raya kali ini tidak bisa langsung bertatap muka dengan orang-orang yang kami kasihi dan orang-orang terdekat kami, maka catatlah doa dan munajat kami ini sebagai silaturahim batin kami kepada mereka. Ya Allah, beri kami kesempatan untuk membahagiakan mereka. Ya Allah, kami ingin melihat senyum ibu-bapak kami di dunia dan urge-Mu nanti. Ya Allah, kami ingin melihat kebahagiaan menghiasi hari-hari anak-anak dan suami-istri kami. Ya Allah, kami ingin melihat kesuksesan saudara, kerabat dan sahabat kami. Ya Allah kami ingin melihat balasan terbaik bagi guru-guru kami. Ya Allah di hari yang Fitri ini kembalikan kami dalam keadaan suci. Ya Allah nyalakan kembali rasa kemanusiaan dan kepekaan kami.

Ya Allah curahkan rahmat kasih sayang-Mu kepada kami, kepada kedua orang tua kami,guru-guru kami, kepada anak-anak kami, pasangan kami, saudara-saudara kami, kerabat kami, sahabat kami dan siapapun yang mengenal kami. Ya Allah ampuni kami dan mereka. Jangan Engkau cicipkan seorang pun dari kami dan mereka pedihnya siksa neraka-MuKumpulkan kami dan mereka di surga-Mu. Berkahi rezeki kami dan umur kami dalam rida-Mu.Ya Rabbal ‘Alamin.

ﯔ  ﯕ  ﯖ       ﯗﯘ  ﯙ  ﯚ  ﯛ   ﯜ  ﯝ  ﯞﯟ  ﯠ  ﯡ  ﯢ    ﯣﯤ  ﯥ  ﯦ  ﯧ  ﯨ  ﯩ  ﯪ             ﯫ  ﯬ  ﯭبارك الله لي ولكم أجمعين ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

*Ali Fitriana Rahmat

Uijeongbu Gyeonggi Do Korea Selatan, 14 Juni 2015 M/29 Ramadan 1439 H

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru