Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta. Harus jujur diakui bahwa radikalisme dan terorisme tak akan pernah mati; ia selalu berkeliaran dan mengembangkan misinya dengan berbagai cara. Namun, kita tidak boleh lengah dan kalah dengan kelompok pengacau tataran kehidupan manusia yang damai dan tenteram itu.
Apalagi, secara penyebaran, benih-benih radikalisme sudah sejak lama tercium dari lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren. Meskipun pahit, namun itulah kenyataannya, bahwa ada beberapa pondok pesantren yang mengajarkan ideologi radikal-teroris.
Untuk bulan April ini, Harakatuna menggandeng Pesantren Hidayatullah Balikpapan menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional Kebangsaan dengan mengangkat tema “Pesantren dan Upaya Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia“, Sabtu, (28/4), bertempat di Aula Pondok Pesantren Al Hidayah Balikpapan, Kalimantan Timur.
Untuk penyelenggaraan kali ini, beberapa tokoh dipastikan akan menjadi pemateri, yakni Ketua PW Muhammadiyah Kalimantan Timur Siswanto Soenandar, Mudir PP. Hidayatullah Balikpapan Abdul Ghofar Hadi, Pengurus PP. Syaichona Cholil Balikpapan Wajid Muntaqa, Dosen IAIN Samarinda Saipul Hamdi, dan Dosen UIN Surabaya M. Najih Arromadloni. Sedangkan Pemimpin Redaksi Harakatuna.com Muhammad Najib menjadi moderator.
Acara tersebut gratis dan terbuka untuk umum. Fasilitas yang didapat pun beragam, dari mulai buku gratis, seminar kit, makan siang, makalah, sertifikat, dan sebagainya. Rencananya kegiatan itu akan live streaming di fanpage Harakatua.com. Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut, silakan konfirmasi kehadiran melalui Whatsapp ke narahubung 0815 8476 3674.
(M. Ilhamul Qolbi).
