32.7 C
Jakarta
Array

GP Ansor: Cegah Radikalisme, Masukkan Budaya Lokal dalam Dakwah

Artikel Trending

GP Ansor: Cegah Radikalisme, Masukkan Budaya Lokal dalam Dakwah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta. Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengingatkan, dakwah yang disampaikan para kiai, ulama, atau ustaz diharapkan tetap mengakomodasi khasanah lokal yang sudah ada.

Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat GP Ansor, Sholahul Am Notobuwono atau Gus Aam menuturkan, jika memang ada khasanah lokal yang dinilai bertabrakan dengan syariat agama, maka perlu kontennya diubah supaya dapat masuk dalam nilai-nilai ibadah.

“Kalau ada yang melanggar, konten kita ganti menjadi lebih bagus sehingga dapat menjadi nilai ibadah. Jadi tidak serta merta kita dibuang khasanah lokalnya,” kata Gus Aam dalam keterangan tertulisnya, Minggu 26 November 2017.

Dia menuturkan, jangan sampai sebagai orang Indonesia, membuang khasanah lokal tersebut. Dia menegaskan, perlunya menunjukan bagaimana perjuangan Nadhatul Ulama dalam mengedepankan Islam nusantara.

“Kita bisa angkat dan dijadikan mitra dalam perjuangan berdakwah. Inilah islamisasi ala Nahdlatul Ulama,” ungkap Gus Aam.

Dia juga menegaskan, dengan cara dakwah seperti ini bisa semakin menguatkan jejaring kiai muda GP Ansor dan NU, serta mencegah radikalisme.

“Pola dakwah semacam ini sekaligus menjadi langkah penguatan jejaring kiai muda Ansor, juga salah satu upaya untuk menangkal radikalisme agama yang marak belakangan ini,” pungkas Gus Aam.

liputan6.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru