Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Semarang – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menggelar silaturahim dan rapat pengurus di Delman Resto Semarang, Selasa, (11/04/2023).
Rapat tersebut dihadiri Ketua FKPT Jawa Tengah, Syamsul Ma’arif, Sekretaris Ahmad Ro’uf, Bendahara Siti Maemunah, Kabid Agama, Sosial dan Budaya KH. Hudalloh Ridwan Naim, Kabid Perempuan dan Anak Atik Surniati, Kabid Media, Hukum dan Humas Hamidulloh Ibda, Kabid Pengkajian dan Penelitian Nanang Qosim, dan para Satgas.
Selain rapat pengurus, pada kesempatan itu FKPT Jawa Tengah juga tengah mendapat kunjungan dari Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Jawa Tengah, Syamsul Ma’arif mengajak untuk mewaspadai kamuflase yang dilakukan kelompok Radikal, sebab mereka selalu bergerak membuat pola baru.
“Beberapa waktu lalu, saya diwawancarai oleh beberapa media massa dari Jakarta. Saya tanya la kok Jawa Tengah yang diwawancarai. Mereka menanyakan soal perubahan atau pola baru gerakan oleh kelompok radikal. Maka saya bilang kita jangan terkecoh dengan kamuflase atau perubahan bentuk pola gerakan kelompok radikal tersebut,” kata Syamsul.
Menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, jumlah terorisme secara angka memang berkurang, akan tetapi secara kualitas harus diwaspadai.
Secara kuantitas menurun, bom Bali itu terakhir, namun secara kualitas justru naik. Sebab, ada pelibatan anak dan perempuan dan kelompok lain, tegas Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, ada tiga kegiatan yang masif dilakukan kelompok radikalisme, di antaranya, perekrutan, pendanaan dan pelatihan. Oleh sebab itu, Irfan berharap, FKPT Jawa Tengah mampu mengantisipasi gerakan seperti itu.
