Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Semarang – Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI POLRI Indonesia (FKPPI) Kota Semarang menggelar Sarasehan Pancasila dan Terorisme di Hotel Plaza, Jalan Setia Budi No 103 Semarang, Rabu (31/08/2022).
Hadir sejumlah narasumber yakni Dandim 0733 BS Semarang Letkol Inf Honi Havana dan Kepala Kesbangpol Kota Semarang, Sapto Adi.
Dandim 0733 BS Semarang Letkol Inf Honi Havana mengatakan, nilai-nilai Pancasila harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final, tidak bisa diganggu gugat. Maka kita harus mencegah bahaya laten dari paham radikalisme masuk ke masyarakat karena berbahaya bagi dan keutuhan NKRI,” kata Honi Havana.
Menurutnya, TNI punya tugas penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meskipun tugas tersebut berat, kata dia, dapat menjadi ringan apabila seluruh lapisan masyarakat Indonesia bersama-sama menghayati dan mengamalkan Pancasila.
“Salah satu tujuannya untuk mencegah berkembangnya ajaran radikalisme karena membahayakan bagi kedaulatan dan keutuhan NKRI,” tegasnya.
Sejumlah survei mengatakan, ada kerawanan terkait paham radikalisme, disebutkan bahwa 37 persen mahasiswa terpapar paham radikalisme dan 21 persen PNS terpapar paham radikalisme.
Indikasi ini menurutnya, harus menjadi perhatian bersama untuk menggalakkan berbagai program penguatan, pemahaman dan pengamalan Pancasila di masyarakat.
“Kami harap organisasi FKPPI sebagai wadah bagi putra putri dan purnawirawan TNI-Polri menjadi salah satu lini terdepan dalam mendukung TNI-Polri menjaga keutuhan NKRI,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua FKPPI Kota Semarang Sutrisno mengatakan, sarasehan ini diikuti sekitar 60 lebih peserta dari unsur anggota FKPPI Kota Semarang, Hipakad, PPM, pelajar SMA dan mahasiswa.
Menurutnya, generasi muda perlu dibekali materi tentang nilai-nilai Pancasila agar bisa mewaspadai akan bahaya paham radikalisme dan terorisme.
“Kami ingin jiwa patriotisme masyarakat, khususnya generasi muda semakin tumbuh, sehingga dapat bersama-sama mencegah paham radikalisme,” kata pemilik perumahan BPI Regency Srondol Kulon ini.
