26.6 C
Jakarta
Array

Duta LISAN Siap Tebarkan Nilai-Nilai Islam yang Santun dan Toleran

Artikel Trending

Duta LISAN Siap Tebarkan Nilai-Nilai Islam yang Santun dan Toleran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Solo-Lisan Santri Camp yang diadakan oleh Pusat Kajian dan Pengembangan Pesntren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta memberikan pembekalan kepada para peserta tentang literasi Islam Santun di era milenial. Para peserta dibekali nilai-nilai Islam yang ramah dan santun serta bagaimana menyebarkannya di masyarakat dan media sosial.

Kegiatan ini menjadi penting karena akhir-akhir ini ada kejadian yang terkait dengan kekerasan yang melanda umat beragama. Paling mutakhir adalah peristiwa pengeboman terhadap beberapa Gereja di Surabaya yang terjadi pada Minggu pagi (13/05). Kejadian ini menunjukkan bahwa peristiwa kekerasan seperti bom bunuh diri maupun perusakan terhadap rumah ibadah masih menghantui kehidupan umat beragama di Indonesia.

Sebelumnya, pada tanggal 12 Mei 2018, para peserta dikukuhkan sebagai Duta Lisan yang akan kembali ke sekolah dan kampus masing-masing untuk mengemban tugas menularkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan kepada komunitasnya. Dalam acara pengukuhan tersebut, para peserta menampilkan bakat dan minat masing-masing di hadapan para hadirin seperti penampilan seni hadrah, tari sufi, musikalisasi puisi dan talkshow tentang pengalaman menjadi duta santri nasional oleh sebagian peserta. Semua penampilan menyampaikan pesan-pesan Islam yang penuh dengan cinta kasih dan perdamaian misalnya puisi-puisi dari Gus Mus yang diiringi dengan musik.

Setelah melaksanakan pelatihan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 13 Mei 2018, tim Lisan Santri Camp mengadakan deklarasi Duta Lisan yang diadakan di aula Yayasan Al-Muttaqien Pancasila Sakti-Klaten Jawa Tengah. Pembacaan deklarasi dipimpin langsung oleh ketua Yayasan Al Muttaqien Pancasila Sakti H. Achmad Choiri Saifudin Zuhri Alhady, SIP (Gus Zuhri) dan diikuti oleh semua peserta Duta Lisan dan tim PKPPN IAIN Surakarta.

Ada lima poin kesepakatan dan komitmen bersama yang dibacakan dalam deklarasi ini, yakni:

1. Menolak penggunaan agama sebagai sumber ujaran kebencian
2. Menebarkan Islam santun di masyarakat dan media sosial
3. Merawat perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Memupuk kerukunan demi terwujudnya persaudaraan antar sesama
5. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila

Pembacaan ikrar ini diakhiri dengan membaca pesan singkat yang dijadikan yel-yel khas LISAN dalam pelatihan ini yakni, ‘Wani urip, wani santun’ (berani hidup berani santun). Menurut M. Zainal Anwar, Direktur Pusat Kajian dan Pengembangan Pesntren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta, kegiatan ini tidak berhenti dalam deklarasi ini saja tetapi justru menjadi langkah awal dari seluruh peserta dan tim LISAN untuk senantiasa menciptakan suasana kedamaian dalam masyarakat setelah selesai mengikuti program ini. “Kami berharap mereka menjadi tauladan santun bagi anak-anak muda yang lain sehingga masa depan wajah Islam Indonesia adalah santun dan toleran,” imbuh dosen IAIN Surakarta.

M. Endy Saputro, manager program Lisan menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan cita-cita pendiri pesantren al-Muttaqien Pancasila K.H. Muslim Rifai Imam Puro (Mbah Liem) yang menjadi tuan rumah acara ini. Mbah Liem merupakan sosok yang terkenal sebagai pecinta sekaligus pencetus NKRI harga mati. “Lisan Santri Camp selain ingin menggali dan menebar nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin juga dimaksudkan untuk meneguhkan kecintaan para pemuda terhadap Indonesia,” imbuh Endy.

Ke depan, kegiatan LISAN akan dilakukan di beberapa tempat misalnya sekolah, kampus dan di masyarakat serta akan kampanye Islam santun dan toleran di arena Car Free Day di Solo. “Bersama dengan duta LISAN, kami juga akan mengadakan Festival LISAN yang akan menampilkan berbagai produk yang dihasilkan duta LISAN. Kami berharap acara semacam literasi Islam santun ini bisa menginspirasi dan menjadi kegiatan mainstream anak muda di Solo raya khususnya dan Indonesia pada umumnya,” imbuh Nur Khafid, wakil direktur PKPPN IAIN Surakarta.

Setelah acara deklarasi, peserta LISAN Santri Camp bersama Ketua dan pengurus Yayasan Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten mengecam keras segala tindakan-tindakan terorisme dalam bentuk dan wujud apapun dan siapa pun pelakunya.

Nara hubung : Abd. Halim (Ketua Publikasi PKPPN IAIN Surakarta) 08180265677

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru