30.8 C
Jakarta
Array

Di KTT ASEAN, Jokowi Desak Penyelesaian Konflik Rakhine

Artikel Trending

Di KTT ASEAN, Jokowi Desak Penyelesaian Konflik Rakhine
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta. Presiden Joko Widodo mendesak agar krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine, Myanmar segera diselesaikan. Desakan itu disampaikan Jokowi pada sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) di Manila, Filipina, Senin (13/11).

“Kita semua sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan di Rakhine State dan juga paham akan kompleksitas masalah di Rakhine State, namun kita juga tidak dapat berdiam diri,” kata Jokowi pada pleno KTT ASEAN ke-31 yang digelar di Philippines International Convention Center Manila, Filipina pada hari Senin, 13 November 2017.

“Krisis kemanusiaan ini tidak saja menjadi perhatian negara-negara anggota ASEAN namun juga dunia,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini harus ada kepercayaan dan solidaritas di antara negara-negara anggota ASEAN. Semakin lama masalah ini dibiarkan maka akan berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan termasuk munculnya radikalisme dan trafficking in person.

“Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam,” kata Presiden Jokowi.

Indonesia berupaya mengatasi krisis kemanusiaan tersebut dengan memberikan bantuan kemanusiaan. “Indonesia telah menyampaikan usulan formula 4 1 untuk Rakhine, termasuk mendukung implementasi rekomendasi Kofi Annan,” tutur Presiden Jokowi. Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Kofi Annan adalah Ketua Komisi Penasihat soal Negara Bagian Rakhine.

Indonesia juga mencatat pidato “Report to the People” dari Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi. Presiden Jokowi mengharapkan agar tiga butir dalam pidato tersebut yaitu pemulangan, bantuan kemanusiaan, penempatan dan rehabilitasi serta pembangunan dan perdamaian jangka panjang dapat diimplementasikan.

“Indonesia mengharapkan pembicaraan antara Bangladesh dan Myanmar mengenai repatriasi dapat segera diselesaikan dan diimplementasikan,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi juga berharap agar The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) dapat diberikan akses secara penuh untuk dapat membantu. Menurut Jokowi, kegiatan AHA Center di Myanmar tidak saja baik bagi Myanmar tetapi juga bagi ASEAN.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya ASEAN menjadi bagian dari penyelesaian masalah krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine, Myanmar. “Kita harus buktikan kepada masyarakat kita dan dunia bahwa kita mampu menangani masalah kita,” kata Jokowi.

Data PBB menyebutkan sekitar 800 ribu etnis Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine, Myanmar melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. Aliran pengungsi Rohingya kian deras pasca kekerasan oleh militer Myanmar menyikapi serangan Tentara Penyelamat Arakan Rohingya (ARSA) akhir Agustus lalu. Sejak itu sekitar seribu orang, terutama dari etnis Rohingya tewas.

Di awal sambutannya, Jokowi menyatakan ASEAN yang telah berdiri selama 50 tahun berhasil menciptakan ekosistem stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara.Meski begitu, menurut Jokowi, ASEAN tidak boleh cepat merasa puas karena tantangan ke depan masih sangat berat.

Presiden Jokowi dalam sambutannya di KTT ASEAN di Manila, Filipina menegaskan bahwa ASEAN harus kuat, bersatu dan menjaga sentralitas agar tak hanya dihormati di negaranya, tapi juga dunia. (nat)

Cnnindonesia.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru