27.6 C
Jakarta
Array

Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek!

Artikel Trending

Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek!
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Akhir-akhir ini, kita dapati dengan mudah seorang atau sekelompok yang mengaku sedang dakwah, meniti jalan salafush shalih. Akan tetapi, sikap dan perkatannya berbanding terbalik dengan apa yang disebut sebagai meniti jalan sahalafush shalih. Bagaimana tidak. Seorang atau kelompok tersebut gemar nyinyir, meledek, menghina dan memprovokasi kelompok lain.

Sayangnya, provokasi dan sejenisnya itu disampaikan dalam mimbar-mimbar yang suci seperti khutbah dan majelis ta’lim. Entah apa yang ada di benak para da’i yang menyampaikan khutbah provokatif tersebut di mimbar khutbah. Padahal, khutbah yang berkonten permusuhan, fitnah, ujaran kebencian, adu-domba dan sejenisnya itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Sebagai seorang da’i, harusnya mereka menjelankan apa yang diperintahkan oleh Nabi dan menjauhi apa yang dilarang oleh Islam. Nabi Muhammad saw bersabda: Barang siapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara kumis dan jenggot (lisan dan kedua bibir) dan apa yang ada di antara pahanya (kemaluan), maka aku jamin baginya masuk surga.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Bukhari). Pertanyaannya: da’i provokatif itu ikut siapa?

Imam Syafi’i menegaskan; “sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesama. Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan”. Apa yang diwanti-wanti oleh Imam Syafi’i harusnya menjadi perhatian khusus dan menjadi roh dalam berdakwah. Namun sayang seribu kali sayang, sebagian para da’i di nusantara lebih mengedepankan emosi dan kepentingan jangka pendek sehingga keramahan dan persatuan tidak menjadi tujuan utama.

Kita patut menduga bahwa apa yang dilakukan oleh ustadz-ustadz atau da’i yang gemar memecah belah umat termasuk dalam katergori umat Islam yang tidak mencerminkan ajaran Islam di tengah masyarakat. Jika demikian, “one of the most misunderstand religion” (salah satu agama yang paling banyak disalahpahami) benar-benar terjadi.

Belajar dari Nabi Musa

Salah satu ciri da’i yang suka mengejek adalah, bahwa ia selalu menanamkan kebencian terhadap negara dan pemerintahan. Mereka selalu mengatakan bahwa pemerintah adalah thagut karena tidak menjadikan Alquran sebagai dasar negara. Tidak hanya berhenti sampai di sini saja, mereka juga kerap menyerang pemerintah dengan isu tertentu guna membangun opini bahwa pemerintah itu gagal, sehingga wajib digulingkan dan diganti dengan sistem Islami (khilafah).

Menyerang pemerintah dengan mengejek (mejelek-jelekkan) bukanlah tipical muslim sejati. Terkait hal ini, kita perlu menengok kisah Nabi Musa ketika menghadapi Fir’aun. Dalam QS Thaha ayat 44 dinyatakan: “Maka bicaralah kamu berdua kepada (fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.”

Al-Maraghi, sebagaimana dikutip Wahab (2016), menejelaskan bahwa ayat di atas berbicara dalam konteks pembicaraan Nabi Musa ketika menghadapi Fir’aun. Allah memberikan arahan kepada Nabi Musa agar tidak menggunakan kekerasan sebagai jalan dakwahnya. Justru cara lemah lembut yang harus ditempuh dengan harapan Fir’aun terenyuh, tertarik hatinya sehingga ia dapat menerima dakwah Nabi Musa dengan baik dan ikhlas.

Dari sini dapat ditarik sebuh kesimpulan bahwa dakwah itu mengajak, bukan mengejek; merangkul, bukan memukul. Untuk itu, mari teladani para Nabi, ulama dan shalafush shalih dalam berdakwah. Mereka adalah orang-orang yang hebat, selalu menebar perdamaian bumi; mengayomi, menyejukkan. Qur’an-Hadis dan akhlak mulia mereka jadikan sebagai landasan dalam berdakwah. Tak ayal, mereka selalu mencerminkan sikap santun, dan menihilkan sikap permusuhan, apalagi menebar kebencian. [PMD].

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru