Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta – Sabtu (31/08), pengelola Harakatuna Media menerima kunjungan mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) yang juga aktif sebagai penggerak di lembaga kajian kampus bernama CRIS (Center of Researce for Islamic Studies). Kedatangan mereka untuk menjajaki kerjasama penguatan narasi kebangsaan dan keislaman yang moderat di dunia maya maupun di dunia nyata, utamanya dalam melawan narasi kebencian, hoax, intoleransi, khilafah, paham terorisme, radikalisme dan lainnya.
“Saya melihat Harakatuna berhasil memosisikan diri sebagai media dakwah yang mencerahkan dan mencerdaskan umat Islam di tengah-tengah menjamurnya media Islam berhaluan keras dan provokatif. Hadirnya media Islam yang konsisten menghadirkan wajah Islam yang ramah dan toleran harus lebih banyak lagi, dan belajarlah pada kiprah yang telah dilakukan teman-teman Harakatuna selama ini,” ujar Najih Arromadlhoni, inisiator CRIS UIN Surabaya saat memberikan sambutan pembuka kunjungan literasi ini.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tidak sedikit anak muda atau mahasiswa yang terpapar paham radikalisme dan terorisme melalui media online dan sejenisnya. Tiba-tiba orang menjadi radikal dengan sendirinya tanpa ada yang mengarahkan, bahkan melakukan amaliyah atas inisiatif sendiri “banyak sekali kasus yang menggambarkan fenomena self radicalisme, radikalisasi diri sendiri karena melihat online, dari gadget, internet dan sebagainya. Polisi dianggap thogut dan kafir karena sering melakukan penegakan hukum kepada mereka, sehingga bagi pelaku melakukan serangan kepada kepolisian dianggap bisa mendapat pahala”, pungkasnya.
Sambutan Redaksi Harakatuna
Sementara itu, Muhammad Najib, Pemimpin Redaksi Harakatuna.com yang juga hadir mendampingi kegiatan kunjungan literasi ini menyambut baik dan terbuka untuk dapat bekerjasama, “ Pengelola Harakatuna terbuka lebar untuk bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki visi dan tujuan yang sama dalam mendakwakan Islam yang ramah dan damai di dunia maya maupun dunia nyata. Lebih-lebih meluruskan pemikiran yang bengkok seputar kata hijrah, taghut, kafir, jihad dan lainnya,” katanya.
Penting untuk diketahui bersama bahwa kiprah dan program Harakatuna Media tidak hanya hadir di dunia maya, tapi di duinia nyata. Pada lini penerbitan, Harakatuna menerbitkan buku-buku berwawasan kebangsaan dan keislaman yang berhaluan moderat, menerbitkan bulletin Jumat Harakatuna di beberapa kota besar di Indonesia dengan jaringan mahasiswa yang kuat. Selain itu, menyelenggarakan seminar, halaqah kepesantrenan, bedah buku, pelatihan jurnalistik di sekolah, kampus dan pesantren pada kota-kota besar di Indonesia, bahkan di luar negeri.
