31 C
Jakarta
Array

Ciri-ciri Guru NU Zaman Now

Artikel Trending

Ciri-ciri Guru NU Zaman Now
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Temanggung – Dalam menghadapi tantangan global, guru yang mengajar di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU harus menjadi guru zaman now. Oleh karena itu, dosen STAINU Temanggung, Hamidulloh Ibda mengenalkan literasi media sebagai syarat guru zaman now pada puluhan guru LP Ma’arif, baik jenjang MI, MTs, maupun MA, Kamis (23/11/2017) di aula MA Ma’arif NU Gemawang, Temanggung.

Mereka berkumpul dalam acara workshop literasi yang dirangkai dalam pembinaan guru madrasah di lingkungan MWC Ma’arif Kecamatan Gemawang, Temanggung dengan tema “Mewujudkan Tanggungjawab Guru pada Madrasah untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan Landasan Ahlussunah Waljamaah” yang tetap berkiblat pada faham Aswaja dan bisa menjadi generasi zaman now.

Dalam sambutannya, Zaeni Ketua MWC NU Gemawang mengatakan bahwa jumlah guru LP Ma’arif di sana ada sekitar 60 guru MI, MTs dan MA dan ada sekitar 882 pelajar.

“Tujuan kegiatan ini adalah mengeratkan silaturahmi antara guru Maarif dengan PCNU dan MWC Ma’arif Gemawang. Jenengan semua adalah guru di lingkungan NU, maka harus paham NU,” ujar Zaeni.

Yang paling penting, katanya, yaitu meluruskan kembali niat dari arus perkembangan zaman. “Semoga dalam kegiatan ini dapat menambah ghirah perjuangan guru,” tuturnya.

Hamidulloh Ibda, dosen Prodi PGMI STAINU Temanggung sebagai pemateri, dengan didampingi oleh Rhindra Puspitasari, Fatmawati Sungkawaningrum dan Muhammad Fadloli Al Hakim menyampaikan tentang literasi dan karakter guru NU zaman now, terutama terkait dengan pendidikan.

Selain Hamidulloh Ibda, acara ini juga diisi oleh KH. Muhammad Furqon Ketua PCNU Temanggung, dan juga H. Miftakhul Hadi, S.Ag Ketua LP Maarif NU Temanggung.

“Karena kita masuk dalam kategori yang serba digital, karena semua mudah didapat, tapi mengapa gadget kita hanya untuk medsos, maka disitulah mengapa literasi menjadi sebuah hal yang kompleks. Literasi adalah segala upaya yang dilakukan manusia dengan tujuan agar melek aksara, dan segala upaya untuk mendapatkan pengetahuan, itulah domainnya” ujar Hamidulloh Ibda dalam kegiatan itu.

Acara ini dihadiri oleh 50-an guru MI, MTS, dan MA se Lecamatan Gemawang.

Ibda juga menyampaikan tentang bagaimana caranya menjadi guru profesional yang menguasai media massa dan media sosial karena ketiga hal tersebut sangat erat kaitannya dengan literasi pendidikan khususnya di Kecamatan Gemawang.

Ia menegaskan, guru zaman now adalah yang memenuhi tiga hal, yaitu kompetensi, karakter dan literasi. “Itu minimal ciri-ciri guru NU zaman now. Tapi yang paling penting, guru NU harus pakem terhadap ajaran aswaja annahdliyah meskipun perubahan zaman begitu cepat. Guru NU tak boleh tercerabut dengan perkembangan zaman seperti ini,” tegas dia.

Sementara itu, H. Miftakhul Hadi menyampaikan tentang LP Maarif NU dilihat dari dasar-dasar ilmu yang diterapkan. Beliau juga berbicara tentang sejarah LP Maarif di Kabupaten Temanggung.

“Ini kita perlu belajar, ta’lim wata’allum tentang apa saja yang ada di LP Maarif NU” katanya

LP Maarif NU bertugas melaksanakan kebijakan NU di bidang pendidikan dan pengajaran formal.

“Kalau LP Maarif NU adalah sebuah kabinet, maka NU itu ya adalah kabinet, bisa disandingan dengan menteri pendidikannya NU,” paparnya.

Sedangkan KH. Muhammad Furqon menceritakan tentang sejarah NU.
Beliau bercerita tentang perjuangan kyai-kyai NU saat zaman penjajahan.

Mulai dari pangeran Diponegoro, Suryadi Suryaningrat atau sering dikenal Ki Hajar Dewantara, sampai pada pencipta lagu Indonesia Raya dan Syukur, Husein Muntaha, dan juga satu-satunya santri perempuan murid mbah kyai sholeh darat, R.A. Kartini.

“Berangkat dari penikiran bahwa perjuangan saat itu adalah santri, maka dibentuklah Nahdlatul Ulama. NKRI sebagai wadah bagi perjuangan Indonesia, ini adalah harga final,” ungkap beliau.

Gus Furqon menambahkan, bahwa guru NU wajib tahu ideologi NU dan mendarahdaging dari akar. “Tanah air adalah wadah dari agama, oleh karenanya mempertahankan NKRI hukumnya adalah wajib” tegasnya. (Dloli)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru