Dengarkan artikel ini
Dari dulu saya tidak terlalu respek kalau ada artis insaf. Ya insaf-insafnya artis gitu lah, nggak lebih dari gonta-ganti tampilan belaka.
Lain halnya kalau dia insaf, lalu masuk pesantren, belajar ilmu nahwu, shorof, ngaji kitab fiqih kepada kiyai sampai tamat satu kitab, diteruskan lagi kitab berikutnya dan begitu terus menerus.
Tapi mana ada artis yang kalau insaf lalu belajar agama yang sesuai prosedur. Ada sih, tapi bisa dihitung jari sebelah tangan.
Kalau cuma ikutan ngaji sono ngaji sini, ikut kelompok A, B, C D dan seterusnya, buat saya sama sekali tidak ada nilainya. Sebab artis itu cuma lagi dimanfaatkan saja popularitasnya, semacam endors untuk kelompok itu.
Yah sekedar pakai kerudung dan busana muslima/ah. Tapi biasanya sih ujung-ujungnya jualan juga. Nggak jauh-jauh dari bisnis juga. Emang dasar artis, kelakuan dulu sama sekarang gak beda-beda amat.
Bedanya cuma kemasan saja, casing berubah, tapi mesin itu-itu juga.
Kok nyinyir banget sih sama artis, Ustadz?
Iya mohon maaf, saya sih maunya nggak nyinyir. Tapi karena si artisnya ini baru insaf gitu doang, nyinyirnya banyak banget. Belakang jadi orang paling mengerti agama, lalu pakai acara ngisi pengajian segala. Kayak yang bener aja jalan hidupnya.
Maunya saya, kalau insaf itu ya insaf. Belajar agama yang benar, sesuai dengan jenjangnya. Bahasa Arab di dalemi, para ulama dihormati, kitab rujukan dipakai, akhlaq dibenerin.
Sayangnya, para artis itu biasanya punya semacam ‘mentor’ atau pembina agama. Nah, yang geblek itu memang mentornya. Ilmunya juga tidak ada, tapi belagak jadi wakil tuhan di muka bumi. Lalu memberi masukan ke para artis insaf itu masukan-masukan yang absurd, biar, hoaks, dusta dan segala macam sampah limbah industri dan rumah tangga.
Jadilah kelas artis insaf tapi sengak, nyebelin, belagak Islam, tapi tidak pernah paham ilmu-ilmu keislaman. Tampil di TV dan media seolah-olah jadi mujtahid mutlaq mustaqil yang bisa dengan mudah menyinyiri semua orang yang dianggapnya bodoh, jahil dan tidak Islam.
Itu artis macam gitu pengennye sih saya sobek-sobek aja mulutnya. Nyinyir melulu kerjaannya, pakai istilah hijrah lah dibawa-bawa. Padahal 100% tidak paham apa yang dimaksud dengan hijrah. Jelas ini kerjaan mentor agamanya yang zhalim dan jahil murakkab. Tidak becus belajar agama, tapi jadi pembimbing si artis. Bukannya dibawa ke jalan yang benar, malah diajak nyebur jurang.
Buat saya, ada artis insaf, halah biasa aja. Ada artis pakai hijab, gak kagum, gak heran dan gak latah. Tetap aja artis itu orang biasa yang jahil tidak berilmu. Nggak usah pakai ngajarin agama ke orang lain. Ilmunya juga segitu-segitu aja.
Belum pernah ketemu artis insaf lalu pandai mengi’rab kitab kuning berbahasa Arab. Pernah ketemu artis yang kayak gitu? Coba sebut siapa nama artis yang kayak gitu? Nggak usah banyak-banyak, satu biji aja? Ada? Mana? Siapa namanya?
Ustadz Ahmad Sarwat, Lc, MA
