Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Membahas seputar pemimpin di suatu negara, bangsa ini seakan dihadapkan dengan dua pendapat yang saling berseberangan. Pasalnya, selain beberapa yang setuju terhadap kehadiran pemimpin, ada sebagian yang lain yang tidak menyetujuinya. Mereka yang tidak setuju berdalih bahwa pemimpin cukup satu orang saja atau yang disebut dengan khilafah, jadi tidak perlu masing-masing negara mengangkat pemimpin.
Pandangan sebagian kelompok yang menolak pengangkatan pemimpin di suatu negara menjadi masalah yang cukup membahayakan terhadap eksistensi negara ini. Pertanyaannya, mungkinkah negara akan tetap berdiri tegak tanpa pemimpin? Dapatkah bangsa ini diatur tanpa pemimpin? Pertanyaan-pertanyaan ini masih belum mampu mereka jawab. Mereka mampunya hanya bersikap ngotot menolak pemimpin. Aneh.
Untuk membantah argumentasi mereka yang menolak pemimpin, saya perlu menguraikan apa saja potensi atau manfaat yang dapat didapatkan dengan adanya pemimpin di suatu negara. Karena, dengan adanya manfaat ini, maka tidak ada alasan untuk menolak kehadiran pemimpin. Bukankah penting bagi kita menerima sesuatu selagi sesuatu itu menghadirkan manfaat.
Pemimpin adalah pemegang amanah dari Allah untuk mengatur dan melindungi masyarakat. Disebutkan dalam surah an-Nisa ayat 58, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyerahkan amanat kepada yang berhak menerimanya.” Amanah ini melibatkan tanggung jawab yang besar, dan pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka di hadapan Allah.
Pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab akan dapat menghadirkan keadilan sebagai prinsip utama dalam Islam dan menjadi landasan bagi seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disinggung dalam surah an-Nahl ayat 90, “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” Seorang pemimpin yang adil akan menciptakan rasa keamanan dan keadilan bagi seluruh masyarakatnya.
Selain itu, pemimpin dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, menginspirasi mereka untuk berbuat kebajikan dan berusaha mencapai kemajuan. Sehingga, masyarakat seakan memiliki idola yang dapat dijadikan teladan kehidupan. Allah menyebutkan dalam surah Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Bahkan, pemimpin dapat bertanggung jawab untuk melindungi masyarakatnya dari bahaya dan menciptakan kondisi kesejahteraan bagi mereka. Hal ini disebutkan dalam surah at-Taubah ayat 71, “Orang-orang mukmin dan mukminat, sebagian dari mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari munkar.” Pemimpin yang bertindak sebagai pelindung masyarakatnya akan mendapatkan dukungan dan cinta dari rakyatnya.
Sebagai penutup, tidak ada alasan untuk menolak pemimpin di suatu negara. Pengangkatan pemimpin ini merupakan bagian dari ajaran Islam yang sudah banyak disinggung dalam Al-Qur’an. Banyak manfaat yang dapat diraih dengan pengangkatan pemimpin, di antaranya, pemimpin dapat menjadi pemenang amanah dari Allah untuk mengatur dan melindungi masyarakat. Pemimpin juga dapat menjadi idola bagi masyarakatnya sehingga dapat menginspirasi mereka dalam melakukan kebaikan.[] Shallallahu ala Muhammad.
