29.5 C
Jakarta

Akademisi Punya Tanggung Jawab Cegah Radikalisme Dan Terorisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalAkademisi Punya Tanggung Jawab Cegah Radikalisme Dan Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – erorisme. Moderasi beragama harus terus digaungkan demi supaya kerukunan hidup beragama bisa selalu tercipta.

“Sebagai akademisi, tentu peran perguruan tinggi sangat penting baik di dalam pencehahan radikalisme dan terorisme lingkungan kampus sendiri dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Guru Besar UIN Walisongo Semarang Prof Raharjo pada Senin (31/7).

Menurutnya, banyak program yang dilakukan UIN Walisongo untuk mencegah paham-paham menyesatkan yang menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yaitu, melalui kurikulum pendidikan, dan forum-forum formal seperti moderasi beragama yang sudah dimiliki UIN Walisongo sejak 2019.

Melalui moderasi beragama, para pendidik dan mahasiswa bisa berinteraksi, berdiskusi tentang masalah kerukunan beragama. Moderasi beragama penting dibangun dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Dengan semua perbedaannya, namun berbhineka tunggal ika disatukan dalam NKRI.

Diharapkan kita bisa membangun persatuan ditengah keberagamaan melalui moderasi beragama dan membangun sinergitas anak bangsa. “Program untuk pencehahan terorisme banhak sekali. Ada pengajian rutin bagi tenaga pendidik, dosen dan forum diskusi ataupun seminar bagi mahasiswa. Semua dilakukan dalam moderasi beragama,” jelasnya.

Selain di lingkungan kampus, para pendidik ataupun dosen juga memiliki tanggung jawab di lingkungan masing-masing tempat tinggalnya. “Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kami juga membina dan membimbing masyarakat melalui pengajian rutin di lingkungan masing-masing,” terangnya.

BACA JUGA  Pelaku Penembakan di Klaten Berhasil Diringkus

Hal itu dianggap efektif sebagai cara pencegahan penyebaran radikalisme dan terorisme. Bahkan, kata dia, melalui cara itu, bisa terdeteksi siapa saja orang yang memiliki potensi terpapar terorisme. “Kalau ada orang yang tidak mau berbaur dengan maayarakat, tertutup dan cenderung tidak mau menerima kebaikan. Maka hal itu harus diwaspadai,” jelasnya.

Masalah terorisme telah menjadi keprihatinan bagi Indonesia dan juga masyarakat internasional. Terorisme merupakan ancaman serius. Bukan hanya terhadap perdamaian dan keamanan, tapi juga berdampak kepada perkembangan hukum, sosial dan ekonomi.

Karena itu, terorisme harus dicegah sedini mungkin. Dalam perang melawan terorisme diperlukan upaya komperhensif secara lintas instansi dan lintas negara. Penanggulangan terorisme juga tidak hanya dapat dilakukan Pemerintah Pusat dan daerah saja, tapi juga masyarakat sipil.

Dalam satu dekade terakhir, masyarakat sipil termasuk organisasi keagamaan memiliki peran penting dalam upaya pencegahan terorisme di Indonesia. Salah satu agenda utama keterlibatan masyarakat sipil adalah memperkuat relasi antarkomunitas yang ada dalam merespons persoalan terorisme.

Tujuannya, membangun ketahanan sosial masyarakat di tengah terpaan pahan dan aksi terorisme. Upaya membangun ketahanan yang dilakukan organisasi atau kelompok masyarakat sipil tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran publik.

Namun juga, turut membangun jaringan dan jembatan pemahaman lintas komunitas terkait ancaman terorisme.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru