27.6 C
Jakarta
Array

5700 KM Menuju Surga (Bagian XLIV)

Artikel Trending

5700 KM Menuju Surga (Bagian XLIV)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

AKU  MENCINTAIMU BOSNIA

Jabal al Qal’a

Siang itu, selasa, 5 Juni 2012 Senad tiba di ibu kota Yordania, Aman, walau dalam kondisi lelah dan letih Senad terus berjalan untuk melewati kota Aman, kota yang menjadi ibu kota negara dan juga merupakan kota terbesar yang menjadi jantung pergerakan bisnis, adiministrasi, keuangan, dan juga kota wisata paling banyak diminati di wilayah kawasan teluk.

Dengan panas yang begitu ekstrim, di siang hari itu Senad berjalan kaki. Tak dirasakannya sinar matahari yang membakar atau pun rasa lapar dan haus yang dirasakan oleh kerongkongannya. Tidak ada budget atau anggaran untuk makan siang ini karena dia hanya mengantongi uang sebesar 15 dinar atau sekitar $ 20. Apalah artinya uang 15 dinar di ibu kota sebuah negara seperti Jordania.

Dalam perjalanan, Senad melewati pedagang-pedagang mainan. Tiba-tiba di antara para pedagang itu Senad melihat ada seorang bocah yang sedang menangis sambil memegang sebuah boneka anjing yang ingin dibelinya. Ibunya sedang sibuk membujuk bocah itu karena dia tidak cukup uang untuk membeli boneka itu. Tapi sang anak tidak juga mengerti. Dia terus menangis tanpa memedulikan sekitar.

Gereja ortodox di Amman

Sang ibu pun berusaha untuk mengajak anaknya setengah menarik agar dia meninggalkan tempat jualan itu, namun sang anak menangis makin keras sehingga membuat ibunya merasa malu karena semua orang disekitar seakan memperhatikannya.

Senad menghentikan langkahnya dan kemudian mendekati bocah itu, dengan menggunakan bahasa Inggris ia menanyakan berapa harga boneka yang diinginkan oleh anak ini. Si penjual menjawab 3 $, dan Senad pun langsung membeli boneka itu. Bocah itu meloncat-locat saking bahagianya.

Orang-orang yang melewati jalan dan melihat kejadian itu berteriak-teriak,”Senad dari Bosnia! Aku mencintaimu, Bosnia!” Senad hanya tersenyum bahagia melihat anak kecil itu meloncat-loncat sambil tanganya melambai-lambai ke orang-orang yang memanggil namanya. Begitulah Senad, ketulusan dalam memberi adalah ruh kehidupannya. Dalam hatinya seakan tertanam sebuah nilai kemuliaan yang suci dan murni. ***

VONIS MATI DOKTER

Di sebuah kota yang berjarak sekira 10 KM dari gunung Nebo, Madaba, Senad mengistirahatkan badan sesudah perjalanan panjang yang dilaluinya selama di Jordania. Mendengar nama gunung Nebo, Senad teringat akan kisah Nabi Musa ketika terakhir kali melihat Tanah Perjanjian sebelum beliau wafat sekira abad 4 Masehi.

Di atas gunung yang sangat bersejarah ini juga terdapat sebuah gereja yang dibangun pada abad ke empat masehi yang didindingnya terdapat banyak lukisan mozaik yang indah. Tepat di depan gereja terdapat sebuah monumen tongkat yang sedang dililit oleh ular sebagai lambang dari tongkat nabi Musa. Bahkan di salah satu sisi lereng gunung Nebo juga terdapat mata air yang diyakini sebagai mata air nabi Musa.

Monumen Tongkat Terlilit Ular

Kota kecil yang sangat bersejrah itu dipijak Senad, pada tanggal 27 Juni 2012, di kota yang berpenduduk sekitar 50 ribu jiwa ini Senad beristirahat di rumah salah seorang warga yang mempunyai kisah kehidupan yang sangat menarik sekali.

Kota ini adalah kota yang pernah dikunjungi oleh paus sebanyak dua kali ini telah mengantarkan Senad bertemua dengan oleh seorang laki-laki yang mempunyai lima orang anak. Isterinya menceritakan cerita yang sangat menakjubkan yakni dia pernah mengidap penyakit kanker ganas dan menurut vonis dokter dia akan meninggal.

Ia kemudian meninggalkan segala pikiran negatif mengenai penyakitnya dan mengembalikan semuanya kepada Allah. Dia meminta ampun kepada Allah dan memohon agar penyakitnya disembuhkan selama berbulan-bulan dia melakukan itu sampai akhirnya Allah menyembuhkan penyakitnya.***

Ikuti penulis di:

Wattpad:birulaut_78

Instagram: mujahidin_nur

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru