35.1 C
Jakarta

Tangkal Paham Radikalisme, Kemenag Gandeng BIN Kalsel

Artikel Trending

AkhbarDaerahTangkal Paham Radikalisme, Kemenag Gandeng BIN Kalsel
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banjarbaru – Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel mengadakan rapat kerja wilayah pada Jumat (24/02).

Dalam kegiatan tersebut, diikuti oleh pejabat utama kanwil Kemenag Kalsel dan 13 perwakilan dari SKPD Kabupaten. Rapat ini dilakukan di salah satu hotel kawasan Banjarbaru.

Dalam pelaksanaannya, kanwil kemenag menggandeng Badan Intelejen Negara (BIN) daerah Kalsel guna upaya optimalisasi pencegahan penyebaran paham radikalisme di wilayah Provinsi Kalsel.

Kepala BIN Daerah Kalsel Brigjend Pol Dr. Heri Armanto melalui Analis Intelijen setempat Abdas menyampaikan, hari ini pihak nya menyiapkan materi dengan tema “Peran Kemenag Dalam Menanggulangi Paham Radikalisme di Provinsi Kalsel”.

Ia menyampaikan, ada empat macam pola penyebaran paham radikalisme yang berkembang di Indonesia yaitu melalui media massa, memanfaatkan hubungan kekeluargaan, metode komunikasi langsung dan lembaga pendidikan yang seringkali menyasar remaja atau kaum muda.

“Empat pola penyebaran paham radikalisme, salah satunya media massa, hubungan kekeluargaan, komunikasi langsung dan lembaga pendidikan”, ujarnya.

Selain itu, hasil identifikasi di lapangan, motif pelaku radikal atau terorisme yakni berkaitan dengan ideologi, politik atau hasrat ingin berkuasa serta menciptakan gangguan keamanan.

BACA JUGA  Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Boyolali

“Motifnya tidak terlepas dari ideologi, politik dan gangguan keamanan untuk menciptakan rasa ketakutan di masyarakat, sehingga aspek politik dan ideologi dapat dicapainya,” jelasnya.

Mengacu pada pola penyebaran paham radikalisme di atas, khususnya di media massa maka perlu adanya terobosan pembuatan literasi penguatan nilai-nilai agama yang sesuai dengan ideologi bangsa seperti moderasi beragama yang mengutamakan toleransi, sehingga masyarakat mendapat pencerahan sebagai benteng diri.

“Literasi penguatan nilai-nilai agama yang sesuai dengan ideologi bangsa sangat diperlukan oleh masyarakat kita, khususnya remaja dan kaum muda yang haus akan pengetahuan”, ujarnya.

Selain itu, jajaran Kemenag Kalsel perlu juga melakukan pembinaan terhadap keluarga napiter maupun simpatisan secara berkala yang bermaksud untuk menghilangkan paham yang salah dalam beragama. Kemudian, juga perlu modul pelajaran dan seminar ataupun FGD yang menyasar lembaga pendidikan.

“Pembinaan keluarga napiter ataupun simpatisan sebagai langkah deradikalisasi, pembuatan modul pelajaran dan seminar di lingkungan pendidikan juga merupakan langkah-langkah antisipatif terhadap penyebaran paham radikal yang kita perlukan”, pungkasnya.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

 

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru