27.2 C
Jakarta
Array

Strategi Menjadi Penulis yang Produktif

Artikel Trending

Strategi Menjadi Penulis yang Produktif
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Menulis adalah sebuah bentuk komunikasi dan dianggap sebagai keterampilan berbahsa yang paling tinggi. Bahkan, menulis dalam Islam adalah kewajiban setelah perintah untuk membaca yang merupakan ayat pertama yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan menulis sejatinya akan meningkatkan kebiasaan membaca, karena menulis dan membaca ibarat dua mata pisau yang tidak dapat dipisahkan. Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan kegiatan membaca, kesulitan menulis akan mudah diatasi. Penulis hebat dilahirkan dari pembaca yang baik dan kritis. Dengan kata lain, membaca adalah proses awal yang tidak dapat ditinggalkan oleh seorang penulis.

Menulis berarti menyimpan apa yang telah kita baca dalam sebuah media yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Meskipun demikian, kegiatan ini justru masih dianggap sebagai pekerjaan yang berat dan membosankan. Sehingga tidak sedikit orang yang malas menulis dengan berbagai alasan seperti tidak ada waktu atau sibuk, belum cukup ilmu, tidak memiliki ide dan lain sebagainya.

Berbagai persoalan inilah yang hendak disampaikan oleh Hermansyah Kahir dalam buku terbarunya bertajuk ‘Uktub! Menyingkap Rahasia Sukses Menulis dari Nol’. Buku ini hadir untuk menyadarkan kita semua bahwa aktivitas menulis bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa mengenal status dan jabatannya.

Tak lupa Hermansyah juga mengupas beberapa kisah penulis sukses dari berbagai latar belakang. Misalnya, Aveus Har, tukang mie ayam yang sukses jadi novelis, Ratna Indraswari yang menulis lebih dari 400 cerpen dan novel di saat kedua kaki dan tangannya tidak berfungsi dan Saptorini seorang difabel yang sukses jadi penulis dan editor (hlm 20).

Lebih lanjut buku ini berisi panduan untuk menyusun karya tulis berupa resensi, artikel dan buku serta tips bagaimana menembus media massa dan penerbit. Menurutnya, sebelum menulis di media massa hal penting yang harus diketahui adalah mengenal media yang akan dituju karena masing-masing media memiliki karakter yang berbeda. Mengenal karakter media menjadi hal penting karena akan memudahkan pemuatan karya tulis kita.

Rubrik yang paling diincar penulis adalah rubrik opini dan resensi. Untuk rubrik opini penayangannya setiap hari kecuali hari Minggu. Sementara resensi biasanya khusus hari Minggu kecuali Koran Jakarta yang menyediakan rubrik khusus resensi setiap hari. Letak rubrik resensi di Koran Jakarta berada di bawah kolom gagasan dengan nama ‘Perada’ (hlm 136).

Di bagian akhir bukunya, secara khusus penulis mengupas bagaimana menjadi seorang writerpreneur sukses, di mana penulis yang berjiwa entrepreneur tidak sekadar menulis, tetapi benar-benar memanfaatkan kegiatan menulis sebagai usaha yang dapat mendatangkan banyak materi.

Namun, untuk menjadi writerpreneur butuh waktu dan proses panjang. Selain harus memiliki kemampuan menulis, penulis juga dituntut memiliki kemampuan berbisnis. Writerpreneur adalah pengusaha kreatif di bidang kepenulisan. Mereka mampu membaca peluang bagaimana karya tulisnya bisa dijadikan komoditas yang dapat dikonsumsi oleh pembaca (hlm 209).

Dengan demikian, buku setebal 214 halaman ini sangat cocok bagi penulis pemula karena disajikan dengan bahasa sederhana lengkap dengan contohnya sehingga mudah dipahami. Buku ini penuh inspirasi dan motivasi yang mampu membakar semangat pembaca untuk melakukan hal yang sama, yaitu menulis.

Wardatul Hasanah, penikmat buku

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru