35.1 C
Jakarta

Perempuan Jadi Agen TOP Melawan Terorisme dan Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPerempuan Jadi Agen TOP Melawan Terorisme dan Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kupang – BNPT RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT menggelar workshop bagi kalangan perempuan, Kamis 13 April 2023 di aula SMKN 3 Kupang.

Kegiatan dibuka Kolonel CZI Rahmat Suhendro, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI. Kegiatan yang dikemas dalam Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) cerdas digital satukan bangsa melalui FKPT diikuti ratusan aktivis organisasi perempuan.

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Rahmat Suhendro menyebutkan kalau terorisme adalah tindakan kejahatan luar biasa dan melanggar HAM. “Dampak terorisme bukan saja dirasakan dalam sektor ekonomi dan sosial, tetapi juga merusak stabilitas ketahanan negara,” tandasnya.

Terorisme juga jadi ancaman bagi peradaban modern.Radikalisme dan terorisme menjadi tantangan karena membuat ketidak nyamanan pada kedaulatan negara.

Ia menyebut, perempuan memiliki posisi vital dalam keluarga dan memegang posisi strategis. Menurut dia, perempuan jadi patner bagi anak dan suami, selain menjadi filter dan pendeteksi awal dalam pendidikan keluarga.

Tugas mendidik anak ada pada perempuan dan punya kedekatan  lebih pada anak. Disisi lain perempuan menjadi benteng bagi pemahaman ideolpgi radikal sehingga perlu penanaman nilai kebangsaan dan kearifan lokal sebagai filter dalam menangkal paham radikalisme.

Ia menegaskan kalau penanggulangan terorisme bukan hanya oleh aparatur tapi butuh sinergi dari elemen masyarakat. Untuk itu,  BNPT mendorong perempuan menjadi agen perdamaian dan melawan paham serta propaganda kelompok terorisme dimulai dari keluarga.

Diingatkan pula bahwa generasi muda mudah terpapar karena orang tua suka memanjakan anak.  “Anak-anak akan menghadapi dunia sendiri maka didiklah anak-anak agar siap menghadapi hal yang akan dihadapi,” tegasnya.

Ia berharap agar organisasi perempuan perlu membantu melakukan sosialisasi. Baginya semua orang berkewajiban menjaga NTT agar terhindar dari terorisme dan radikalisme.

BACA JUGA  Ini Konsep Rekonstruksi Tauhid Dalam Beragama ala Haedar Nashir

Ketua FKPT NTT, Yohanes Oktavianus menyebutkan kalau indeks kekerasan pada perempuan dan anak cukup tinggi.

Disisi lain, partisipasi perempuan juga dalam pembangunan makin meningkat.  “Jika perempuan disalahgunakan maka negara akan hancur,” ujar Kepala Kesbangpol Provinsi NTT ini.

Saat ini, masyarakat tidak bisa menghindar dari perkembangan teknologi.  Untuk itu perempuan diminta berpartisipasi dalam menyejukkan bangsa agar jangan mengarah pada kekerasan yang menuju pada radikalisme dan terorisme.

Kabid Perempuan dan anak FKPT NTT,  Orpa Ganefo Manuain,  yang dihubungi disela-sela kegiatan ini menyebutkan kalau kalau perempuan punya pengaruh untuk mengajak keluarga dan masyarakat untuk menghargai keberagaman.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru