35.1 C
Jakarta

Pengamat Intelijen Ungkap Identitas Teroris Poso

Artikel Trending

AkhbarNasionalPengamat Intelijen Ungkap Identitas Teroris Poso
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta memastikan teroris Poso dalam video viral yang mengancam bantuan polisi (Banpol) di Sulawesi Tengah, merupakan kelompok teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora.

“Video itu dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan Ali Kalora, dia pengganti Santoso yang sudah tewas tertembak satgas Tinombala,” kata Stanislaus kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.

Menurut dia, video tersebut muncul sebagai respons MIT atas peristiwa penembakan terhadap dua anggota teroris oleh polisi di jalan lingkar wilayah Kayamaya, Poso, Sulawesi Tengah.

Penembakan dua anggota MIT, kata Stanislaus, terjadi usai pengejaran yang dilakukan polisi terhadap dua pelaku penembakan seorang petugas kepolisian di salah satu pos jaga di dekat Bank Mandiri Syariah Poso.

Namun, dia sangat menyesalkan respons sebagian masyarakat setempat malahan seperti membela teroris, dengan mengibarkan bendera ISIS.

“Terbukti pada waktu pemakaman dua teroris yang tertembak, cukup banyak masyarakat yang menyambut iring-iringan jenazah, bahkan muncul bendera yang menyerupai ISIS berkibar di antara masyarakat,” ujarnya.

Stanislaus juga meyakini, kelompok teroris tersebut tengah menaikan tensinya sebagai bentuk mencari pahala di bulan Ramadan.

“Mereka juga bisa melakukan aksi perampokan atau perampasan dari pihak yang mereka anggap sebagai musuh. Cara ini menurut mereka halal. Bahkan, membunuh orang yang mereka anggap musuh dengan cara-cara keji juga halal bagi mereka. Aksi mereka sangat mirip dengan yang dilakukan ISIS,” katanya.

BACA JUGA  DPR Himbau Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timur Tengah

Stanislaus menilai aksi kelompok tersebut dengan merekam video pengancaman terhadap Banpol semata-mata bertujuan untuk menebar teror dan menarik simpati masyarakat terhadap kelompok MIT.

“Video itu propaganda sekaligus teror kepada masyarakat agar ikut memusuhi pemerintah dan ikut bersimpati gerakan MIT. Saat ini mereka masih diburu oleh Satgas Tinombala,” ucapnya.

Baca juga: Roy Suryo: Masyarakat Jangan Terprovokasi Teroris Poso

Senada dengan Stanislaus, pakar telematika Roy Suryo juga meminta Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) secepatnya menangkap kelompok teroris tersebut.

“Saya sepakat bahwa terorisme harus dilawan. Bangsa ini (bahkan seluruh dunia) sedang menghadapi pandemi Covid-19, kok malah ada yang menebar teror ke anak bangsa,” kata Roy Suryo kepada Tagar, Senin 20 April 2020.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu juga berharap masyarakat tak mudah terprovokasi oleh video-video teror yang tersebar di media sosial.

“Jangan cepat-cepat ambil kesimpulan dulu karena bahaya jika malahan ada yang ambil keuntungan dengan membuat kontroversi dari video tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan seorang pria mengancam Banpol dan mengajak para jihadis Indonesia untuk berjuang melawan musuh Allah.

“Salam, kami dari Mujahidin Poso untuk kalian semua mujahidin di Indonesia untuk bersabar dan teguh di atas jalan jihad, tetap berusaha untuk memerangi musuh-musuh Allah dimanapun kalian berada. Untuk para Banpol yang ada di Sulawesi Tengah dan Poso, akan kami potong batang leher kalian dalam waktu dekat insya Allah,” kata teroris Poso itu.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru