Harakatuna.com. Surakarta. Budayawan Surakarta Iman Widodo mengatakan, bahwa HTI secara pemikiran memang tidak mengandung kekerasan. Tetapi praktiknya berlawanan dengan hal itu.
“Secara pemikiran HTI anti kekerasan, tapi prakteknya kader HTI yang salalu menampilkan kekerasan dan ancaman nyata pada umat islam dengan mengatakan NKRI dengan sistem kufur dan taghut,” ujarnya saat menjadi pembanding dalam bedah buku Khilafah HTI dalam Timbangan di IAIN Surakarta, Rabu (30/8/2017).
Widodo mennjelaskan, bahwa perjuangan tegaknya khilafah bagi anggota HTI itu wajib hukumnya. Karena wajib, tentu bagi yang tidak melaksanakannya terkena dosa besar. “Bagi orang HTI yang tidak memperjuangkan tegaknya khilafah adalah dosa besar dan mendapatkan maksiat dari Allah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Widodo berpesan agar terus berpegang pada Pancasila karena Pancasila sudah final sebagai ideologi bangsa Indonesia. “Pancasila adalah pengikat yang kuat dan sangat Islami karenanya bersifat final dan mengikat,” katanya.
Syakirnf