28.8 C
Jakarta
Array

Muhammadiyah: Tugas Pesantren Meluruskan Paham Terorisme dan Radikalisme

Artikel Trending

Muhammadiyah: Tugas Pesantren Meluruskan Paham Terorisme dan Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lamongan. Halaqah Kepesantrenan sebagai bagian dari agenda resmi Harakatuna Tour de Pesantren kembali diadakan setelah sebelumnya bekerja sama dengan Persatuan Islam (Persis) di Garut pada Minggu (25/3), kali ini Harakatuna Media menggandeng Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah. Kegiatan yang mengangkat tema Kontribusi Pesantren dalam Meluruskan Paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia itu diselenggarakan pada Sabtu, (7/3) di halaman utama Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur.

Mudirul Mahad PP. Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan, KH Sutaman dalam sambutannya mengatakan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Halaqah Kepesantrenan tersebut tidak lain sebagai pengingat kembali pada kita semua bahwa pesantren mempunyai peran yang strategis dalam meluruskan paham yang salah dan keliru tentang radikalisme dan terorisme akibat dari dangkalnya pemahaman agama seseorang “Kalau mau belajar Islam yang sebenarnya, maka belajarlah di Pondok Pesantren, jangan belajar melalui internet dan lainnya yang sanad keilmuannya tidak jelas,” Ulasnya.

Kemudian ia menjelaskan bahwa salah besar jika pesantren  dituduh sebagai sarang radikalisme dan terorisme mengingat pesantren dalam proses berdirinya, lanjutnya, tidak berseberangan dengan Pancasila dan NKRI. “Kalau ada oknum alumni pesantren yang menjadi teroris jelas merusak wajah pesantren dan mencederai wajah Islam yang rahmatan lil alamin,” Tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur, Biyanto bahwa Muhammadiyah menganut paham Darul Ahdi Wasyahadah.

“Negara pancasila dengan segala yang ada di dalamnya merupakan konsensus dari para pendiri bangsa. Itu Darul Ahdi,” ujarnya.

Sedangkan wasyahadah, lanjutnya, hadir menjadikan orang-orang terbaik yang dapat mengisi kemerdekaan di Indonesia. Dua hal itu merupakan kontribusi Muhammadiyah dalam menjaga Pancasila dan NKRI.

“Bagaimana kita bisa memungkiri hal itu? Tidak bisa tentunya,” pungkasnya.

Acara yang diikuti kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari pengurus pesantren, santri, pelajar dan masyarakat umum tersebut dibuka dengan penampilan beat box dari santri al-Mizan Muhmmadiyah Lamongan yang dilanjutkan dengan paduan suara alMizan Voice. Hadir pula, beberapa perwakilan dari instansi pemerintah seperti Polres, Dandim, dan Sekretaris Daerah Lamongan Dr. Yuhronur Effendi. Selain itu diisi oleh beberapa pimpinan ormas Islam seperti Ketua PW. Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. Biyanto, MA., Pengurus Persis Bangil Pasuruan, Nur Adi Septanto, S. Pd.I, M. Pd.I, Dosen UIN Surabaya dan Kandidat Doktor UIN Jakarta M. Najih Arromadloni, M. Ag., Sudartto Murtaufiq, Pengurus Pesantren al-Mu’awanah, dan pengurus Pesantren Al Mizan Muhammadiyah. Kegiatan itu dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Harakatuna Media Muhammad Najib, MA.

(M. Ilhamul Qolbi)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru