31.1 C
Jakarta

Moderasi Beragama dan KKS Program Unggulan Tangkal Radikalisme di Lamandau

Artikel Trending

AkhbarDaerahModerasi Beragama dan KKS Program Unggulan Tangkal Radikalisme di Lamandau
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lamandau – Radikalisme dan intoleransi menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, berbagai program telah diluncurkan sebagai upaya deradikalisasi. Diantaranya, program Kampung Kerukunan Sejahtera dan Moderasi Beragama yang digawangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Bupati Lamandau, Hendra Lesmana menjelaskan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Lamandau Nomor 188.45/32/I/HUK/2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau telah mencanangkan program Kampung Kerukunan Sejahtera (KKS), Sejumlah desa dan kelurahan telah ditetapkan sebagai KKS.

“Diharapkan pencanangan KKS dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, khususnya bertoleransi yang bergerak secara dua arah sebagai upaya deradikalisasi dan meminimalisir pemahaman agama yang menyimpang sehingga mampu mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat,” ungkap Bupati Hendra, Sabtu, 23 September 2023.

Toleransi menurut Bupati adalah twin tolerance atau dibutuhkan dua arah sehingga memberikan ruang pada demokrasi dan agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kabupaten Lamandau yang beragam perlu mencerminkan bersatunya toleransi.

“Meskipun memiliki latar belakang beda, tapi tujuan kita sama. Rasa keadilan yang terpenting,” ujar dia.

Bupati juga menyebut pentingnya deteksi dini terkait upaya radikalisme, untuk itu perlu pengawasan yang kuat dari berbagai sektor. Pun demikian perlu dilakukan pemahaman beragama sejak dini, sehingga mampu menangkal paham radikal dan mencegah berkambang di tengah masyarakat.

“Hal ini bisa dilakukan mulai dari keluraga, perlu ditanamkan paham toleransi sejak dini,” sebutnya.

Melalui KKS, kata Bupati, pihaknya juga bisa memperoleh laporan secara berkala dan komprehensif. Sehingga, deteksi dini bisa dilakukan. SOPD terkait serta Pemerintah Kecamatan juga diminta selalu aktif dalam membina, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan dan perkembangan kegiatan di wilayah masing-masing.

BACA JUGA  Ini Langkah Densus 88 Cegah Paham Radikalisme di Kerinci

Sementara, upaya deradikalisasi juga dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamandau melalui penguatan semangat moderasi beragama. Hal ini dilakukan dalam upaya memperkokoh silaturahmi dalam bingkai keberagaman di Kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba.

“Kegiatan sosialisasi moderasi beragama terus kami lakukan, karena ini merupakan misi penting dalam memperkuat pemahaman beragama dan semangat kebersamaan serta toleransi di tengah masyarakat,” kata Kakanwil Kemenag Kabupaten Lamandau, Muhidin Arifin.

Muhidin mengatakan, pentingnya kerukunan dan toleransi antar-umat beragama, serta bagaimana moderasi beragama menjadi pondasi penting bagi keharmonisan masyarakat. Hal ini sebagai peluang emas untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat moderasi beragama di Kabupaten Lamandau.

“Kami meyakini bahwa pondasi yang baik di tingkat kampung akan berdampak positif pada tingkat yang lebih tinggi, yakni kabupaten dan bahkan negara,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Muhidin menceriterakan sejarah panjang praktik moderasi beragama, yang telah ada sejak zaman dahulu. Ia memberikan contoh konkret dari kehidupan sehari-hari, dimana individu dari beragam agama dan latar belakang suku tetap hidup rukun dan saling tolong-menolong.

Dia menegaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya mengenai toleransi, tetapi juga mengenai penghargaan terhadap hak setiap individu untuk beribadah sesuai keyakinannya tanpa campur tangan atau paksaan. Pesan tersebut menjadi penting dalam menjaga keharmonisan antaragama.

“Moderasi beragama adalah jawaban atas polarisasi yang terjadi dalam masyarakat saat ini,” sebutnya.

Mengklaim diri sebagai paling benar dan mengecilkan pandangan orang lain, katanya, hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat. “Kita harus menerima perbedaan dan mengembangkan sikap inklusif yang mampu mempersatukan masyarakat yang beraneka ragam,” pungkasnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru