30 C
Jakarta
Array

Isu Umat Dizalimi Diembuskan Kelompok Khilafah

Artikel Trending

Isu Umat Dizalimi Diembuskan Kelompok Khilafah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Saat ini kelompok radikal yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia diyakini akan terus melakukan provokasi kepada masyarakat. Langkah demikian dilakukan supaya cita-cita mendirikan negara Islam atau khilafah Islam dapat terwujud.

Mantan Komandan Negara Islam Indonesia (NII) sekaligus pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, mengingatkan, kelompok radikal yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia masih ada dan akan memanfaatkan sekecil apapun peluang untuk mendirikan negara Islam.

“Mereka akan melalukan dengan segala cara dalam memprovokasi masyarakat agar bisa mendirikan negara Islam atau khilafah Islam. Termasuk dengan cara bersiasat taqiah atau berbohong. Sebab dalam doktrin mereka dalam kondisi perang boleh berbohong untuk mengelabuhi lawan,” kata Ken Setiawan, Senin (8/4/2019) di Jakarta.

Menurutnya, berbagai propaganda juga akan terus dilakukan kelompok-kelompok tersebut. Diantaranya yang paling nyata adalah
dengan menciptakan opini publik bahwa seolah-olah Umat Islam tengah didzalimi dan para ulama dikriminalisasi, walaupun faktanya tidak demikian.

“Di era demokrasi ini mereka kelompok radikal lebih leluasa dengan membuat organisasi yang seolah nasional Pancasila, padahal ideologinya anti Pancasila,” ujarnya mengingatkan.

Bagi Ken, Islam bukanlah agama radikal dan radikal bukan Islam. Di sisi lain, Pancasila bukanlah taghut atau berhala, seperti yang selama ini diajarkan oleh kelompok-kelompok radikal.

Ditegaskan Ken, Pancasila merupakan final dan merupakan kesepakatan bersama seperti Piagam Madinah dalam rangka persatuan dan kesatuan antara umat Islam Nasrani dan Yahudi untuk hidup berdampingan dalam bermasyarakat. Masyarakat pun diharapkan waspada dan jangan terpengaruh bila ada yang memprovokasi untuk mengganti Pancasila dengan negara Islam atau Khilafah.

“Kita harus bentengi keluarga dan lingkungan dari bahaya kelompok radikal. Mereka 24 jam bergerak, kalau kita diam maka bisa jadi orang terdekat dan lingkungan kita menjadi sasaran perekrutan kelompok radikal,” katanya.

Ken menjelaskan, akhir-akhir ini banyak yang bertanya kepadanya tentang apa agama para kelompok radikal yang melakukan kekerasan atas nama agama. Dirinya pun menjawab bahwa mereka kelompok radikal tidak beragama, apalagi madzhab.

Bagi kelompok radikal, semua orang di Indonesia yang belum berbaiat kepada Negara Islam/ Khilafah Islam adalah orang kafir, adapun bila ada tokoh agama, kyai atau ulama dianggap hanya sebagai ahli kitab saja. Semua termasuk kyai dan ulama bila belum berbaiat diangap kafir dan diklaim akan masuk neraka.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru