31.9 C
Jakarta
Array

Indonesia Dorong AS Bantu Wujudkan Perdamaian Palestina Israel

Artikel Trending

Indonesia Dorong AS Bantu Wujudkan Perdamaian Palestina Israel
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bangkok-Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Amerika Serikat diselenggarakan di Bangkok 1 Agustus 2019. Ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN yang diselenggarakan pada 30 Juli-2 Agustus 2019.

Dalam pertemuan ASEAN-AS ini, Menlu Retno menekankan tiga hal. Pertama, Indonesia mengapresiasi kehadiran Menlu Pompeo dalam pertemuan. Hal ini menunjukkan komitmen Amerika Serikat dalam memperkuat kerja sama dengan ASEAN.

“Kedua, dunia dipenuhi dengan ketidakpastian dan lebih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. Untuk mengatasi situasi tersebut, Indonesia berpendapat bahwa tidak ada cara lain bagi kita, bagi ASEAN dan Amerika Serikat untuk meningkatkan kerja sama untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik bagi semua,” ujar Menlu Retno dalam pertemuan itu di Bangkok, 1 Agustus 2019.

ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik akan menjadi pemandu dan alat bagi ASEAN untuk berkontribusi menciptakan perdamaian kawasan dan dunia.

Terakhir, mantan Dubes RI untuk Belanda itu menyampaikan mengenai isu Palestina. “Isu Palestina sangat dekat di hati masyarakat Indonesia,” kata Menlu Retno.

“Dengan kapasitas yang dimiliki Amerika Serikat, diharapkan Amerika Serikat dapat membantu Palestina dalam mewujudkan perdamaian yang adil dan mewujudkan impian bangsa Palestina untuk merdeka, berdasar penyelesaian dua negara,” pungkas Menlu.

Amerika Serikat di masa pemerintahan Donald Trump menyatakan memiliki kesepakatan abad ini yang bisa mengakhiri krisis Palestina Israel. Tetapi penasihat senior Trump yang juga menantunya, Jared Kushner tidak memaparkan secara detail apa kesepakatan.

Kushner hanya menyebutkan bahwa perdamaian Palestina Israel bisa terwujud dengan pengucuran dana. Selain itu Kushner juga mengesampingkan solusi dua negara yang diterima oleh dunia internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak rencana pengucuran dana sebesar USD50 miliar itu. Dia katakan agar kesepakatan tercapai, komunitas internasional harus dilibatkan, termasuk Eropa, Rusia, PBB, dan Tiongkok, antara lain, ketika Palestina menolak Amerika Serikat sebagai satu-satunya mediator.

Abbas mengatakan untuk memulai lagi perundingan, pemerintahan Trump harus mencabut pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta memindahkan kedutaannya kembali ke Tel Aviv.

Presiden Donald Trump pada 2017 membuat keputusan kontroversial dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara sambil memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke sana dari Tel Aviv, menarik kritik negatif dari dunia Arab.

Sumber:  Medcom

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru