27.2 C
Jakarta
Array

Hati:Tempat Mengenal Allah (2)

Artikel Trending

Hati:Tempat Mengenal Allah (2)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Hati sangat berpengaruh terhadap tindakan seseorang. Bila hatinya baik maka perilakunya pun baik. Dan sebaliknya, jika hatinya keruh maka tindakannya pun buruk. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang di riwayatkan sahabat Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir R.A :

“ Sesungguhnya di dalam jasad (badan) terdapat segumpal daging, jika ia bagus maka seluruh jasadnya bagus. Dan jika rusak maka seluruh jasadnya pun rusak. Ingatlah ! Segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu hati sangat mempengaruhi dalam tindakan seseorang. Karena hati merupakan penyebab dari baik dan tidaknya perilaku seseorang. Ulama mengatakan : “ Hati adalah raja. Ketika yang merawatnya bagus maka rakyatnya pun bagus.”[1]

Maksudnya adalah bahwa hati itu laksana raja bagi keseluruhan anggota badan skaligus tindakan seseorang. Maka ketika yang merawat hati itu dapat mengupayakannya dalam kebaikan maka seluruh anggota badan sekaligus perilakunya menjadi baik pula. Hal ini selaras dengan hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri R.A, Rasulullah bersabda :

“ Sepasang mata adalah petunjuk. Sepasang telinga adalah corong. Lisan adalah juru bicara. Kedua tangan adalah sayap. Perut adalah kasih sayang. Limpa adalah senyuman. Paru-paru adalah jiwa. Kedua pinggang adalah tipu daya. Dan hati adalah raja. Ketika rajanya bagus, maka rakyatnya pun bagus. Dan jika rajanya rusak maka rakyatnya pun rusak. (HR Ibnu Hibban, Abu syaikh dan Abu Nu’aim).

Ulama mengatakan : “ Penglihatan, pendengaran dan indera pencium laksana daya kekuatan yang dilihat dan di pertimbangkan oleh jiwa. sedangkan hati adalah rajanya. Jika yang merawatnya baik maka baik pula rakyatnya. “[2]

Oleh sebab itu hati merupakan instrumen penggerak dari aktifitas dan perilaku manusia. Perilaku seseorang tidak dapat terpisah dari kondisi hatinya. Bila bijaksana dalam mengupayakan hatinya maka seseorang dapat mempertimbangkan perbuatannya dan membawanya ke jalan yang benar. Sebaliknya, jika tidak bijaksana maka akan memalingkannya ke jalan yang menyimpang, seperti riya’, hasud, tamak yang termasuk dari macam-macam penyakit hati.

Menurut Al-Ghazali, hati merupakan elemen yang berharga bagi seorang hamba. Ia mengatakan bahwa hati mereupakan tempat mengenal Allah. Al-Ghazali menyebutkan bahwa didalam hatiterdapat hal-hal yang berarti ; yaitu hati memiliki akal. Dan tujuannya adalah untuk mengenal Allah (al-ma’rifah). Hati memiliki penglihatan yang di gunakan untuk berhadapan dengan kehadirat ilahi. Dan hati memiliki niat yang tulus dan keikhlasan dalam ketaatan terhadap Allah Swt. Hati memiliki ilmu-ilmu dan kebijaksanaan yang menghantarkan seorang hamba kepada tingkat kemuliaan dan akhlak yang terpuji.[3]

[1] Lihat kitab Syarah Arba’in Nawawi, Yahya bin Syarafuddin, hal-29, hadis keenam

[2] Lihat kitab Syarah Arba’in Nawawi, Yahya bin Syarafuddin, hal 29

[3] Lihat kitab Minhaj al-Abidin, al-Ghazali, hal-31, pasal keempat

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru