30.1 C
Jakarta

Besarnya Pahala Berjabat Tangan Antar Sesama Muslim

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakBesarnya Pahala Berjabat Tangan Antar Sesama Muslim
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Sudah menjadi tradisi pada sebagian besar masyarakat Indonesia apabila bertemu saling berjabat tangan. Berjabat tangan ketika bertemu saudara selain merupakan lambang keakraban ternyata juga merupakan sunah Rasulullah yang mendatangkan pahala yang amat besar. Berjabat tangan ketika bertemu memang kelihatan alamiah saja, namun demikian ternyata jabat tangan ini bisa menggugurkan dosa orang yang berjabat tangan

Rasulullah dalam hadisnya menerangkan apabila ada dua orang muslim bertemu dan berjabat tangan maka akan diampuni dosa-dosanya

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

Artinya: “Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah”.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا لَقِيَ الْمُؤْمِنَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَأَخَذَ بِيَدِهِ فَصَافَحَهُ تَنَاثَرَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا يَتَنَاثَرُ وَرَقُ الشَّجَرِ

Artinya: “Sesungguhnya seorang mukmin apabila berjumpa dengan mukmin lainnya lalu ia mengucapkan salam kepadanya kemudian memegang tangannya dan berjabat tangan, maka berguguran (dihapuskan) dosa mereka sebagaimana daun pohon berguguran”.

Karena besarnya pahala berjabat tangan saat bertemu saudara seiman, oleh karenanya mari kita biasakan untuk selalu berjabat tangan ketika bertemu. Dari sudut pandang agama, berjabatan tangan memang mendatangkan pahala yang besar, namun jika ditinjau dari sudut pandangan yang lain, sesungguhnya berjabat tangan akan menambah keakraban dan menghilangkan permusuhan.

BACA JUGA  Ingin Menjadi Pribadi Mulia, Lakukanlah 3 Hal ini

Etika Jabat Tangan dalam Islam

Dalam pandangan agama, etika yang harus dilakukan ketika orang berjabatan tangan adalah  meminta ampunan dan membacakan doa keselamatan untuk orang yang dijabatnya. Dalam kitab Mausuah Fikhiyah Kuwaitiyah diterangkan bahwa salah satu etika berjabat tangan pertama memuji Allah dan dilanjutkan dengan memintakan ampunan

وَمِنْ آدَابِ الْمُصَافَحَةِ أَنْ يَقْرُنَهَا الْمُصَافِحُ بِحَمْدِ اللَّهِ تَعَالَى وَالاِسْتِغْفَارِ بِأَنْ يَقُول: يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، وَبِالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِالدُّعَاءِ:رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآْخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Di antara adab berjabat tangan adalah orang yang berjabatan tangan memulainya dengan memuji Allah dan membaca istigfar dengan mengucapkan. “Yaghfirullaahu lanaa wa lakum” (Semoga Allah mengampuni kita dan kalian). Kemudian bershalawat kepada Nabi Saw dan membaca doa. “Robbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhiroti hasanatan wa qina ‘azaban nar”. (Ya Allah, berilah kami di dunia kebaikan, dan di akhirat kebaikan, serta lindungilah kami dari siksa neraka).”

Semoga kita bisa terus menjadikan berjabat tangan ketika bertemu sebagai budaya dan kebiasaan yang akan mendatangkan ampunan Allah.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru