30.8 C
Jakarta

Batas Seseorang Disebut Yatim Dalam Islam

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamBatas Seseorang Disebut Yatim Dalam Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Islam adalah agama yang sangat menganjurkan untuk menyayangi anak yatim. Banyak ayat Al-Quran maupun hadis nabi yang menerangkan perihal anjuran ini. Namun demikian dalam Islam seseorang dikatakan yatim ada batasannya

Dalam Al-Quran anjuran menyanyangi anak yatim ini tertuang dalam QS An-Nisa:36

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.  Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Dalam Islam, Seseorang disebut yatim apabila tidak mempunyai ayah walaupun masih mempunyai ibu, nenek dan kakek. Nabi Sendiri dalam hadisnya menerangkan bahwa batas seseorang diakatakan yatim itu sampai dengan ia balihg.

BACA JUGA  Ini Amalan Baik pada Hari Idul Fitri Sesuai Sunnah Nabi

لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ

Artinya: Tidak dikatakan yatim orang yang sudah mimpi basah (baligh).” (HR al-Baihaqi).

Baligh disini bisa diketahui dengan usianya yaitu apabila telah mencapai 15 tahun atau ketika ia telah mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh para ulama

اَلْيَتِيْمُ صَغِيْرٌ لَمْ يَبْلُغْ بِسِنٍّ أَوِ احْتِلَامٍ لِخَبَرٍ لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ

Artinya, “Yatim adalah anak kecil yang belum baligh; baik dengan tahun ataupun dengan mimpi basah, karena terdapat hadits: Tidak dikatakan yatim orang yang sudah mimpi basah (baligh).” (Imam ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, [Beirut, Darul Fikr: 1404], juz VI, halaman 138).

Dengan demikian, dalam Islam seseorang yang dikatakan yatim adalah anak yang ditinggal ayahnya dan belum mencapai usia baligh, dan apabila telah mencapai usia baligh maka sudah tidak dikatakan yatim lagi, Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru