27.2 C
Jakarta
Array

Akal Sehat Yang Keropos

Artikel Trending

Akal Sehat Yang Keropos
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Salah satu tujuan dari dibelakukannya syariat nabi Muhammad (Maqosidus Syariah) adalah menjaga akal pikiran. Makanya hal-hal yang menyebabkan terganggunya akal, hal-hal yang bisa menyebabkan hilangnya akal dilarang. Sebagaimana contoh minuman keras bisa membuat akal sehat maka minum keras dilarang dalam Islam.

Membuat akal sehat hilang adalah larangan begitupun juga hal-hal yang menyebabkan hilangnya akal sehat, maka hal yang demikian juga dilarang, sebagaimana contoh fanatisme dapat menghilangkan akal maka fanatisme dilarang, hegemogi dapat menyebabkan akal seseorang tidak bekerja karena dipengaruhi doktrin maka hegemoni pun dilarang.

Kenapa hal-hal yang membuat hilangnya akal dilarang, karena dengan akal manusia akan menjadi orang yang paling tau dan akal merupakan puncak dari keberadaan manusia yang membedakan dengan makhluk lain. Selain itu akal juga merupakan tujuan puncak (tujuan akhir yang tiada tujuan setelah itu), sebagaimana dinyatakan dalam hadist Nabi:

“suatu ketika Umar Bin Ka’ab dan Abu Hurairoh memasuki rumah nabi, kemudian mereka berdua bertanya, Ya rasulullah siapakah orang yang paling pandai, jawabnya orang yan berakal, dan siapakah orang yang paling mengerti ibadah, jawabnya orang berakal, dan siapakah orang yang paling mulia, jawabnya orang yang berakal, setiap sesuatu mempunyai alat, dan alatnya orang mukmin adalah akal, dan setiap kaum ada orang yang menjaga, dan yang menjaga mukmin adalah akal, setiap kaum mempunyai puncak tujuan (ghoyah) dan tujuan puncak orang beribadah adalah akal”.

Karena akal merupakan tujuan puncak dari orang yang beribadah, maka banyak sekali orang yang memperjuangkan akal sehat, dan selalu mengatakan dungu (meminjam istilah Rocki Gerung) bagi orang yang dianggap tidak berakal.

Berdasarkan hadis ini juga dapat diketahui bahwa akal adalah alatnya orang mukmin untuk membedakan antara yang hak dan yang batil, oleh karenanya Akal harus dijaga kewarasanya, hal-hal yang dapat menghilangkan akal wajib hukumnya untuk di hindari. Nabi juga bersabda bahsawanya “agama adalah akal, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal”.

walaupun akal sehat begitu mulia dan dijaga kewarasannya, akan tetapi akal ini tidak berdaya, akal ini mengalami keroposan, akal ini menyerah tak berdaya ketika berhadapan dengan ambisi politik.
Ambisi politik meruntuhkan nalar sehat seseorang dan membuatnya begitu fanatik terhadap politiknya, akal warasya udah begitu keropos sehingga hanya mampu mengiyakan apa yang dikatakan pemimpinnya, akal yang berfungsi sebagai alat untuk membedakan antara yang benar dan salah tidak mampu lagi membendung ambisi politik. Akal sehat hanya mampu mengikuti alur syahwat politik seseorang, jika syahwat politiknya A, maka akal sehat akan melogikakan segala cara agar terlihat cara untuk mencapainya terlihat sehat.

Dan yang lebih parah lagi, akal sehat yang dijaga oleh agama malah digunakan untuk menerjang syariat agama, hal ini dilakukan demi untuk mengelabui kalayak ramai agar mau mendukung ambisi politiknya, ambisi politik melegalkan aturan syariat untuk disesuaikan dengan situasinya.

Nabi sudah sangat jelas melarang caci maki serta melakukan dan menyebar kebohongan. Akan tetapi syahwat politik malah menggunakan hal yang dilarang ini untuk menyerang lawan politiknya, mengunakan hoax untuk menghegemoni akal pikiran masyarakat sehingga masyarakat terkecoh dan mengikuti alur politiknya.

Dengan demikian menjaga akal sehat dari keroposan-keroposan adalah wajib, cara sederhana untuk menghidari keroposan ini adalah pertama dengan bertafakur, memikirkan kembali kehidupan jangka panjang serta memfungsikan kembali akal sebagai alat untuk membedakan yang baik dan benar, bukan malah alat untuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Kedua jauhilah fanatisme, karena fanatisme ini adalah awal dari keroposnya akal sehat dan kemandegan dalam berfikir.

Sebagai penutup tulisan ini penulis sadurkan pendapat Aisyah, istri Rosulullah, bahwasanya akal itu mempunyai sepuluh bagian, lima bagian termanifestasikan dalam secara lahir, dan lima bagian lagi termanifestasikan secara batin.

Lima bagian akal yang termanifestasikan secara lahir adalah satu diam. Orang berakal akan banyak diam, seperti sabda nabi “barang siapa yang diam akan selamat dan barang siapa banyak omongnya akan celaka” kedua bijaksana, ketiga tawadu’, keempat amar makruf nahi mungkar dan yang kelima adalah amal sholih, artinya akal sehat akan termanifestasikan dalam perilaku seseorang.

Sedangkan lima akal yang termanifestasikan secara batin adalah satu bertafakur, kedua mengambil ibroh atau pelajaran, ketiga memikirkan akan banyak dosa, keempat takut kepada Allah dan yang kelima adalah menghinakan hawa nafsu.

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru