31.1 C
Jakarta
Array

Rajfa: Ketika Al-Quran Berbicara Goncangan

Artikel Trending

Rajfa: Ketika Al-Quran Berbicara Goncangan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kata rajifa merupakan ism fa’il dari kata kerja rajafa – yarjufu (رَجَفَ – يَرْجُفُ – رَجْفًا) . Arti kata ini adalah ‘goncangan, getaran yang hebat, atau gempa’. Dari arti ini, laut disebut ar-rajjaf (الرَّجَّافُ) karena selalu bergoncang dan ombaknya selalu bergerak. Demikian pula, Hari Kiamat dinamai ar-rajjaf (الرَّجَّافُ) karena pada hari itu bumi dan langit bergoncang dengan dahsyat; atau mungkin pula karena hati manusia saat itu bergetar dan tergoncang hebat akibat ketakutan yang sangat.

Dari arti ‘bergoncang’ ini, perbuatan menyebarkan berita-berita yang jahat dan memfitnah diungkapkan dengan kata kerja arjafa – yurjifu (أَرْجَفَ – يُرْجِفُ), dan orang yang menyebarkan fitnah dinamai al-murjif (المُرْجِفُ). Perbuatan ini diungkapkan dengan kata tersebut karena hal itu akan membuat ketidaktenangan dan menggoncangkan hati manusia.

Di dalam al-Quran, kata ar-Rajfah dapat ditemui pada empat tempat, yaitu pada QS. Al-A’raf [7]: 78, 91, dan 155, serta pada QS. Al-‘Ankabut [29]: 37. Menurut Al-Farra’ dan Az-Zajjaj, kata ar-rajfah pada al-Quran berarti ‘gempa yang hebat’. Pada semua surah itu, ar-rajfah sebagai gempa yang hebat.

Masih satu akar kata dan mirip artinya dengan kata ar-rajfah, di dalam al-Quran terdapat pula kata ar-rajifah (الراجفة). Kata ini disebutkan sekali, yaitu di dalam QS. An-Nazi’at [79]: 6 dan dirangkaikan dengan kata kerjanya, yaitu kata tarjufu (ترجف). Selanjutnya, pada ayat berikutnya disebutkan kata ar-radifah(الرادفة)  yang masih merupakan satu rangkaian dengan kata ar-rajfah tersebut. Kedua ayat ini melukiskan keadaan Hari Kiamat yang amat mengerikan dan menggoncangkan.

Menafsirkan kata ar-rajifah tersebut, para ahli tafsir mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Sebagian mereka menyatakan bahwa yang dimaksud ar-rajifah pada ayat tersebut adalah ‘tiupan pertama ketika terjadinya hari kiamat’. Tiupan ini disebut ar-rajifah karena tiupan itu menggoncangkan alam ini dan mematikan semua penduduknya.

Ahli tafsir yang lain berpendapat bahwa ar-rajifah pada QS. An-Nazi’at [79]: 6 itu adalah ‘tiupan yang pertama sebagai pertanda akan datangnya kiamat’, sedangkan ar-radifah adalah ‘terjadinya kiamat itu sendiri’. Selain itu, ada ahli tafsir yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ar-rajifah tersebut adalah ‘bumi dan gunung-gunung’, sedangkan yang dimaksud dengan ar-radifah adalah ‘langit dan planet-planet’. Berdasarkan penafsiran ini, pada hari itu, bumi, gunung-gunung, langit, serta planet-planet bergerak dan bergoncang dengan dahsyat. Ahli tafsir yang lain menegaskan bahwa ar-rajifah adalah ‘bumi yang bergetar dan bergoncang’, sedangkan ar-radifah adalah ‘goncangan yang kedua yang terjadi setelah gempa yang pertama’.

Meskipun ada perbedaan di antara ahli tafsir, mereka semua sepakat bahwa kata ar-rajifah tersebut menunjukkan adanya gempa yang hebat yang terjadi pada Hari Kiamat nanti.

Berkaitan dengan itu, pada QS. Al-Muzammil [73]: 14 disebutkan kata kerja tarjufu dengan subjek bumi dan gunung untuk menggambarkan Hari Kiamat juga. Di dalam ayat ini, bumi dan gunung-gunung pada hari itu bergoncang keras sehingga gunung-gunung itu seperti tumpukkan pasir yang berterbangan.

Selanjutnya, pada QS. Al-Ahzab [33]: 60 terdapat kata murjifun (المُرْجِفُوْنَ) dengan arti orang-orang yang menyebarkan berita jahat dan fitnah sehingga berpotensi membuat kegoncangan di dalam masyarakat. Di dalam ayat ini, Allah mengancam orang-orang munafik yang menyebarkan berita jahat dan fitnah bahwa mereka akan diperangi jika mereka tidak mau menghentikan di dalam perbuatan mereka itu.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa semua kata di dalam al-Quran yang berakar kata ra’, jim dan fa’ mempunyai arti ‘kegoncangan’, baik kegoncangan itu bersifat fisik maupun bersifat psikologis. Wallahu Aʻlam

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru