Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com – Adakah orang di dunia ini yang tidak pernah merasakan takut?. Sekuat-kuatnya orang yang hidup di dunia ini pasti ada setitik ketakutan di dalam hatinya. Entah itu ketakutan karena harta, derajat ataupun takut akan pembalasan di akhirat. Namun demikian perlu diketahui juga ketakutan yang mendatangkan surga.
Suatu ketika Rasulullah menghampiri para sahabat dan membacakan Al-Quran, Surat At-Tahrim, Ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dalam ayat ini terdapat frasa yang menyatakan bahwa bahan bakar neraka adalah manusia dan batu. Lantas ada seorang sahabat Nabi yang telah lanjut usianya bertanya kepada Nabi
“Wahai Rasulullah, Apakah batu di neraka sama dengan batu yang ada di dunia?”
“Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya sebuah batu Jahanam lebih besar daripada semua gunung yang ada di dunia,” jawab Nabi
Mendengar jawaban ini, lelaki yang telah lanjut usia tersebut pingsan. Kemudian Nabi Memeriksa keadaan orang tersebut seraya meletakkan tangan di jantungnya. Ternyata orang tersebut masih hidup.
“Hai orang tua, katakanlah, ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah,” seru Nabi
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah,” ucap lelaki tua itu 10 kali
Setelah itu Nabi menyampaikan berita gembira masuk surga kepadanya. Maka para sahabat bertanya
“Wahai Rasulullah, apakah di antara kita seperti itu?”
Rasulullah mengiakan, kemudian membaca firman-Nya ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ
“Yang demikian itu, untuk orang-orang yang takut kehadirat-Ku dan takut kepada ancaman-Ku.
Dari sini menjadi jelas bahwa ketakutan yang mendatangkan surga adalah ketakutan akan kedudukan Allah dan ancamannya. Wallahu A’lam
