Harakatuna.com. Kalsel – Upaya provokasi memecah belah anak bangsa perlu diwaspadai. Terlebih di tengah situasi politik yang kian memanas menjelang Pemilu 2024. Jangan sampai adanya perbedaan menimbulkan permusuhan.
“Harus selalu diingatkan, jangan jadikan perbedaan terhadap pilihan membuat kita terpecah,” kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, Aliansyah Mahadi dalam keterangannya, Rabu (22/6).
Aliansyah menyarankan perlu adanya stimulus dari pemerintah terkait bahaya provokasi seperti itu. Itu penting demi persatuan bangsa di tengah masyarakat majemuk di Indonesia.
“Suarakan mana yang bahaya untuk tidak diikuti dan hal mana yang positif untuk menjaga persatuan antar-masyarakat, serta bagaimana cara menghadapi gesekan terjadi pada bangsa yang beragam ini,” jelasnya.
Aliansyah mengatakan, saat ini pemerintahan sudah berjalan dengan baik. Untuk itu, dia, mewanti wanti agar generasi muda jeli dan tidak mudah terprovokasi atas ajakan dapat menciptakan kegaduhan.
“Jangan sampai mereka terbawa juga atau terpengaruh terhadap provokasi itu, seperti hanya ikut-ikutan,” tegas Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (IKASBA) Kalsel ini.
Menurutnya, untuk menangkal ancaman provokasi dan radikalisme diperlukan peran serta para tokoh. Sehingga, lanjutnya, jika terjadi ketegangan dapat dengan cepat diselesaikan.
“Jadi kalau ada suatu sedikit gesekan diantara etnis atau suku, kita utamakan komunikasi,” tandasnya.